Pendahuluan Pemeriksaan Darah Lengkap
Complete blood count (CBC) atau pemeriksaan darah lengkap adalah tes laboratorium hematologi yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis anemia, leukemia, dan berbagai penyakit lain. Pemeriksaan darah lengkap mengevaluasi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan differential count.
Pemeriksaan darah lengkap tidak mahal dan biasa dilakukan dalam pemeriksaan laboratorium rutin. Otomatisasi pemeriksaan darah lengkap dapat memberi hasil yang lebih jelas dan akurat. Informasi tentang jumlah, ukuran, diameter, dan persentase berbagai jenis sel darah merah, sel darah putih, dan platelet dapat diperoleh dengan jumlah darah yang sedikit (100 μL) dalam jangka waktu 1 menit dengan probabilitas kesalahan kurang dari 1%.[1,2]
Parameter pemeriksaan darah lengkap dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni sel darah putih (WBC), sel darah merah (RBC), dan trombosit. Sel darah putih, juga dikenal sebagai leukosit, adalah populasi sel heterogen termasuk limfosit, monosit, dan granulosit yang terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Parameter yang berhubungan dengan karakteristik sel darah merah adalah hemoglobin (Hb), hematokrit, mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular hemoglobin (MCH), mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC), dan red cell distribution width (RDW).[1]
Indikasi pemeriksaan darah lengkap sangat luas dan meliputi banyak area dalam bidang kedokteran. Pemeriksaan darah lengkap bermanfaat untuk pasien yang memiliki gejala seperti lemah badan, infeksi, memar, atau perdarahan. Pemeriksaan ini bermanfaat dalam diagnosis berbagai kondisi, termasuk anemia, leukemia, dan trombositopenia. Kontraindikasi pemeriksaan darah lengkap berhubungan dengan kontraindikasi flebotomi, seperti adanya phlebitis dan selulitis pada area pengambilan darah.[3,4]