Pedoman Klinis Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening
Pedoman klinis pemeriksaan kelenjar getah bening (KGB) adalah sebagai bagian dari pemeriksaan fisik umum untuk mengevaluasi kelainan pada nodus limfa. Pemeriksaan ini dilakukan dengan inspeksi dan palpasi pada seluruh nodus limfa tubuh, termasuk nodus servikal, aksila, epitroklear, inguinal, dan popliteal.
Informed Consent
Pemeriksaan kelenjar getah bening merupakan pemeriksaan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, terutama pada keadaan inflamasi seperti limfadenitis. Selain itu, pasien wanita seringkali merasa tidak nyaman karena harus menanggalkan pakaiannya. Pastikan informed consent dilakukan dengan baik dan hargai keputusan pasien bila tidak bersedia untuk diperiksa.[6–8]
Indikasi
Indikasi pemeriksaan ini adalah untuk menilai kelainan pada nodus limfa. Penyakit yang bisa didiagnosis dengan pemeriksaan ini adalah limfadenopati atau limfadenitis. Pembesaran kelenjar getah bening juga bisa berkaitan dengan metastasis keganasan. Pemeriksaan lanjutan seperti biopsi dapat dilakukan jika perlu.[3–5]
Posisi Pasien
Pemeriksaan kelenjar getah bening dilakukan dalam posisi duduk dan berbaring. Posisi duduk digunakan saat pemeriksaan nodus servikal, aksila, dan epitroklear. Kemudian pasien diminta berbaring untuk pemeriksaan nodus inguinal dan poplitea.[2,6]
Gunakan Ujung Jari
Untuk memeriksa kelenjar getah bening, perabaan dilakukan menggunakan ujung jari dan bukan ruas jari.[2,6]
Poin Penilaian
Pada saat pemeriksaan, nilai bentuk, ukuran, serta tanda inflamasi pada kelenjar getah bening. Jika didapatkan benjolan, nilai lokasi, ukuran, mobilitas, dan konsistensinya. Jangan lupa membandingkan dengan kelenjar getah bening pada sisi kontralateral.[2,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli