Pedoman Klinis Penanganan Luka Lecet
Penanganan luka lecet harus secara adekuat. Walaupun umumnya luka lecet atau abrasi pada kulit dapat sembuh sendiri, tetap berisiko terkena infeksi atau sembuh dengan jaringan parut. Pedoman klinis yang perlu diperhatikan pada penanganan luka lecet adalah luka harus selalu bersih, sehingga tidak terjadi infeksi selama proses penyembuhan.[1-5]
Beberapa pedoman klinis penanganan luka lecet lainnya adalah:
- Semua luka lecet perlu diberikan terapi secepat mungkin tanpa kontraindikasi apapun
- Setelah anamnesis, pemeriksaan fisik, dan informed consent, pembersihan luka dapat dilakukan dengan irigasi yang dapat disertai mechanical scrubbing
- Pada saat terapi luka lecet, umumnya tidak perlu diberikan anestesi, tetapi dapat diberikan anestesi topikal atau infiltrasi (misalnya dengan lidocaine, bupivacaine, atau tetracaine)
- Terdapat banyak jenis cairan irigasi, di mana cairan salin normal merupakan pilihan yang terbaik pada luka ringan
- Pasien perlu diberikan dressing pada luka agar tetap lembab dan terproteksi
- Pemberian profilaksis antibiotik dan tetanus dapat diberikan jika ada indikasi
Infeksi dan bekas luka merupakan komplikasi utama dari luka lecet.[1-5]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini