Kontraindikasi Operasi Ablatio retina
Kontraindikasi operasi ablatio retina tergantung pada jenis prosedur yang dipilih, antara lain kondisi glaukoma atau kebutaan yang sudah permanen. Operasi ablatio retina dapat dilakukan dengan pneumatik retinopeksi, scleral buckle, dan vitrektomi.
Kontraindikasi Pneumatik Retinopeksi
Kontraindikasi tindakan pneumatik retinopeksi pada pasien ablatio retina antara lain:
- Glaukoma
- Lokasi ablatio retina pada regio inferior dari jam 4
- Ditemukan proliferasi pada vitreo retina
- Kekeruhan vitreous signifikan
- Pasien tidak mampu mempertahankan posisi kepala pasca operasi
- Pasien harus bepergian dengan pesawat atau mendaki ketinggian segera setelah operasi[7,8]
Kontraindikasi Scleral Buckle
Kontraindikasi tindakan scleral buckle pada ablatio retina antara lain:
- Sklera yang tipis
- Glaukoma dengan klinis ditemukan blebs atau terpasang implan
- Riwayat operasi strabismus
- Lokasi ablatio retina sangat posterior
- Giant retinal tear
- Kekeruhan vitreous signifikan[5,6,11]
Kontraindikasi Vitrektomi
Vitrektomi umumnya menjadi pilihan akhir untuk kondisi ablatio retina. Tindakan ini biasanya digunakan jika telah ada komplikasi atau kerusakan yang progresif. Vitrektomi dikontraindikasikan pada pasien yang telah mengalami buta total karena prosedur yang dilakukan tidak akan memiliki manfaat.
Kondisi lain yang menjadi kontraindikasi relatif adalah penggunaan antikoagulan, seperti warfarin dan rivaroxaban, yang berkaitan dengan peningkatan risiko perdarahan baik selama atau setelah tindakan.[10,11]