Indikasi Arm Sling
Arm sling memiliki indikasi yang berbeda-beda menurut subtipe yang digunakan. Tipe arm sling yang umum digunakan antara lain broad arm sling menggunakan triangular bandage, high arm sling, dan polysling, serta tipe yang menggunakan ikat pinggang (shoulder immobiliser).
Broad Arm Sling
Broad arm sling diindikasikan untuk pertolongan pra rumah sakit pada fraktur lengan bawah tanpa disertai pergeseran tulang seperti pada kasus fraktur caput radii Mason tipe I, fraktur klavikula tanpa pergeseran, robekan ligamen akromioklavikular, dan cedera siku sederhana.[4-7]
High Arm Sling
High arm sling dapat dipertimbangkan sebagai pertolongan pertama untuk mengurangi pembengkakan pada lengan dan tangan pasca cedera atau disertai perdarahan aktif. High arm sling juga dapat digunakan sebagai alternatif terhadap stockinette sling untuk imobilisasi gerakan lengan atas, serta pada pasien yang mengalami pseudoparalisis sekunder akibat fraktur klavikula.[8]
Polysling
Sementara itu, polysling merupakan pengembangan arm sling modern yang memiliki indikasi serupa dengan broad arm sling. Polysling juga mungkin bermanfaat dalam memperbaiki pola berjalan, daya tahan saat berjalan, dan penggunaan energi ketika berjalan pada pasien hemiplegia pasca stroke.[1,2]
Collar and Cuff Sling
Collar and cuff sling dapat digunakan pada fraktur klavikula. Modifikasi dari arm sling jenis ini dapat digunakan dengan mengelevasi tangan yang cedera untuk mencegah edema.[9]
Shoulder Immobiliser
Indikasi shoulder immobiliser adalah pada pasien pasca reduksi dislokasi bahu dan pada dislokasi sendi akromioklavikula.
Figure of 8 Sling
Figure of 8 sling juga dapat digunakan pada fraktur klavikula, tetapi uji klinis dengan jumlah sampel yang kecil melaporkan tidak ada perbedaan bermakna jika dibandingkan broad arm sling. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa penggunaan figure of 8 sling berkaitan dengan keluhan nyeri yang lebih berat.[10]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja