Pendahuluan Pemeriksaan Gait
Pemeriksaan gait adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai cara berjalan atau berlari yang normal atau abnormal. Pemeriksaan gait mencakup spektrum teknik pemeriksaan yang luas, mulai dari teknik observasi sederhana hingga penggunaan analisis biomekanik dengan komputer.[1]
Pemeriksaan gait berguna untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit neuromuskular seperti penyakit Parkinson, cedera neuromuskular, osteoarthritis, dan cerebral palsy. Pemeriksaan ini juga bisa digunakan untuk penilaian sebelum terapi (pretreatment assessment) dan pembuatan keputusan untuk tindakan operatif. Pada pemeriksaan gait, dokter bisa memeriksa tipe berjalan pasien, kecepatan berjalan, akselerasi, deselerasi, simetrisitas langkah, kebutuhan energi, kinematik, dan kinetik.[2,3]
Siklus gait (gait cycle) melibatkan 2 fase utama yakni fase berdiri dan fase ayunan. Fase berdiri berkontribusi sebesar 60% dan fase ayunan 40% dari siklus gait. Selain dibagi menjadi 2 fase tersebut, siklus gait juga bisa dibagi menjadi 6 gerakan yaitu heel strike, foot flat, mid stance, heel off, toe off, dan midswing. [4,5]
Selain itu, ada pula yang membagi siklus gait menjadi 8 yaitu initial contact, loading response, mid stance, terminal stance, pre swing, initial swing, mid swing, dan terminal swing.[6]