Edukasi Pasien Pemeriksaan Refleks Patologis
Sebelum pemeriksaan refleks patologis dilakukan, edukasi pasien mengenai tujuan dan teknik pemeriksaan. Dokter juga perlu menginformasikan agar pasien rileks dan dalam posisi nyaman selama pemeriksaan berlangsung. Pasien perlu diedukasi untuk tidak menarik ekstremitas yang diperiksa karena dapat menimbulkan kesalahan dalam interpretasi hasil pemeriksaan.[15,17]
Interpretasi hasil pemeriksaan refleks patologis serta pemeriksaan neurologis umum lainnya harus disampaikan kepada pasien dan keluarga. Begitu pula penjelasan terkait penatalaksanaan kondisi berdasarkan hasil temuan pemeriksaan, kemungkinan diagnosis, rencana pemeriksaan penunjang lanjutan, prognosis, atau rujukan bila dibutuhkan.[10,11]
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan refleks patologis ditemukan kecurigaan pada gangguan pada sumsum tulang belakang atau gangguan pada otak, misalnya stroke, multiple sclerosis, dementia, atau Parkinson, maka pemeriksaan penunjang perlu dilakukan. Pemeriksaan penunjang tersebut dapat berupa CT scan kepala, MRI otak, atau pemeriksaan laboratorium lainnya. Pemeriksa juga harus menjelaskan kebutuhan akan rujukan ke dokter spesialis kepada pasien atau keluarganya.[17]