Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Pemeriksaan Refleks Patologis general_alomedika 2022-12-07T14:23:41+07:00 2022-12-07T14:23:41+07:00
Pemeriksaan Refleks Patologis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Pemeriksaan Refleks Patologis

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Pemeriksaan refleks patologis merupakan pemeriksaan fisik neurologis rutin yang terutama diindikasikan pada pasien-pasien dengan dugaan lesi upper motor neuron (UMN). Pasien dengan lesi UMN dapat mempunyai manifestasi klinis, yaitu kelumpuhan atau kelemahan anggota gerak, kejang, atau penurunan kesadaran.

Beberapa penyakit ditandai dengan hasil pemeriksaan refleks patologis yang positif, antara lain: stroke, multiple sclerosis, cedera otak traumatik, cerebral palsy, parkinsonisme atipikal, dan amyotrophic lateral sclerosis.

Traktus kortikospinalis berjalan dari otak melalui batang otak dan sumsum tulang belakang, sehingga lesi pada sistem saraf pusat juga memengaruhi integritas traktus kortikospinalis.[1,2,4]

Traktus kortikospinalis mengendalikan aktivitas motorik primer untuk sistem motorik somatik dari leher hingga kaki. Traktus ini merupakan jalur utama tulang belakang yang terlibat dalam gerakan volunter. Traktus ini bermula pada korteks motorik primer di mana soma dari neuron piramidalis terletak dalam lapisan kortikal V.[8]

Mayoritas akson akan menyilang pada dekusasio piramidalis untuk membentuk traktus kortikospinalis lateral. Penyilangan ini menyebabkan sisi kiri otak mengendalikan sisi kanan tubuh sedangkan sisi kanan otak mengendalikan sisi kiri tubuh.[8]

Sebagian kecil akson tetap berada pada sisi ipsilateral untuk membentuk traktus kortikospinalis anterior. Baik traktus kortikospinalis lateral dan anterior berpindah ke substansia grisea sebelum kornu ventralis sumsum tulang belakang sebelum disinkronkan ke neuron motorik yang lebih rendah.[8]

Oleh karena itu, hasil positif atau negatif dari pemeriksaan refleks patologis akan memberikan informasi yang sangat penting tentang ada tidaknya patologi pada sistem saraf pusat. Kecurigaan terhadap patologi pada tulang belakang juga menjadi indikasi pemeriksaan refleks patologis.[8,9]

Kecurigaan terhadap kelemahan tipe UMN menjadi pertimbangan dan indikasi dilakukannya pemeriksaan refleks patologis ketika pemeriksaan neurologis rutin menemukan:

  • Pemeriksaan refleks fisiologis menunjukkan hasil hiperrefleks

  • Tonus hipertoni
  • Atrofi otot
  • Fasikulasi otot negatif
  • Klonus otot positif[1,3,4]

Referensi

1. Campbell WW, Barohn RJ. Pathologic Reflexes. DeJong’sThe Neurol. Exam. Eighth edi, Philadelphia: Wolters Kluwer; 2020, hal. 1134–64.
2. Hallett M. The Neurologic Examination: Scientific Basis for Clinical Diagnosis. Oxford University Press; 2016.
3. Simon RP, Aminoff MJ, Greenberg DA. Motor Disorders. Clin. Neurol. 10e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2017.
4. Ropper AH, Samuels MA, Klein JP, Prasad S. Approach to the Patient With Neurologic Disease. Adams Victor’s Princ. Neurol. 11e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2019.
8. Waxman SG. The Spinal Cord. Clin. Neuroanat. 28e, New York, NY: McGraw-Hill Education; 2017.
9. Diaz E, Morales H. Spinal Cord Anatomy and Clinical Syndromes. Semin Ultrasound CT MR 2016;37:360–71. doi:10.1053/j.sult.2016.05.002.

Pendahuluan Pemeriksaan Refleks ...
Kontraindikasi Pemeriksaan Refle...
Diskusi Terbaru
dr.Afif Naufar
Dibalas 1 jam yang lalu
Luka bakar terkena knalpot motor - Alopalooza Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi salep...
dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
Dibalas 2 jam yang lalu
Tatalaksana tangan kering dan sering gatal - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Kevyn Renaldy Wiratama Popang
2 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien remaja usia 15 tahun dengan keadaan di gambar, awalnya pasien tidak merasakan apa-apa ,namun sudah beberapa hari ini gatal...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Vaksinasi HB0 di atas 7 hari untuk pasien riw bblr
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Pasien bayi perempuan riw lahir prematur dan bblr. Bayi lahir saat usia gestasi 34-35 minggu. BBL 1560, riw perawatan nicu 2 minggu. Dari dsa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.