Pendahuluan Pemeriksaan Sistem Koordinasi
Pemeriksaan sistem koordinasi adalah bagian dari pemeriksaan neurologi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja serebelum dengan meminta pasien melakukan berbagai gerakan kompleks. Pemeriksaan sistem koordinasi dapat membantu mendeteksi adanya ataksia. Tanda-tanda kardinal dari ataksia meliputi disinergia atau asinergia, dismetria, menurunnya fungsi koordinasi agonis-antagonis, dan tremor. Ataksia juga dapat mempengaruhi anggota tubuh atau gaya berjalan (gait) pasien. Gangguan fungsi serebelum juga dapat menyebabkan hipotonia bahkan astenia, keterlambatan gerak, dan deviasi atau percepatan gerak anggota tubuh.[1-3]
Pemeriksaan sistem koordinasi diindikasikan pada pasien yang menunjukkan gejala gangguan serebelum, misalnya pasien dengan gangguan gait, disdiadokokinesia, atau pasien cedera otak traumatik dan penyakit Parkinson.
Pemeriksaan sistem koordinasi dibagi dua, yaitu pemeriksaan keseimbangan dan nonkeseimbangan. Pemeriksaan keseimbangan meliputi gaya berdiri dan gaya berjalan. Sedangkan pemeriksaan nonkeseimbangan meliputi uji telunjuk-hidung-telunjuk, uji tumit-lutut-kaki, toe-finger, rapid alternating movement, dan impaired check and the rebound phenomenon.[3,4]