Edukasi yang perlu diberikan kepada pasien sebelum melakukan pemeriksaan uji provokasi nyeri adalah menjelaskan bahwa pemeriksaan ini akan menimbulkan sensasi nyeri setempat ataupun nyeri menjalar ke tungkai bawah, sehingga dapat membuat pasien merasa tidak nyaman. Edukasi bertujuan untuk mendapatkan informed consent lisan dari pasien.[2,5]

Edukasi penting lainnya yang harus disampaikan saat pemberian informed consent kepada pasien adalah:

• Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan ini untuk menegakkan diagnosis yang berkaitan dengan keluhan pasien
• Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan yang positif menunjukkan pasien diduga menderita kelainan pada sendi sakroiliaka, oleh karenanya diperlukan pemeriksaan penunjang lanjutan seperti pemeriksaan radiologi pada vertebra thorakal dan lumbal untuk dapat menegakkan diagnosis
• Menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan negatif bukan berarti tidak ada kelainan. Hasil negatif palsu dapat terjadi karena kelainan masih tahap awal sehingga nyeri belum jelas dirasakan pasien[2,5,7,11]