Pedoman Klinis Pemeriksaan Selaput Dara
Pedoman klinis pada pemeriksaan selaput dara adalah sebagai bagian dari pemeriksaan fisik genitalia wanita untuk visualisasi himen yang harus dilakukan sesuai indikasi medis. Contoh indikasi medis untuk pemeriksaan ini adalah keluhan urogenital, kecurigaan terhadap kekerasan seksual, pemerkosaan, dan pemeriksaan rutin pelvis atau ginekologi.
Pemeriksaan selaput dara direkomendasikan untuk tidak dilakukan sebagai pemeriksaan keperawanan. Tidak ada basis ilmiah yang mendukung manfaat, akurasi, ataupun reliabilitas pemeriksaan selaput dara untuk tujuan ini.[1,3,5,6,9]
Pemeriksa harus melakukan informed consent dan penjelasan mengenai prosedur dan teknik yang dilakukan pada saat pemeriksaan selaput dara. Pasien juga perlu memberikan persetujuan kehadiran asisten yang membantu proses pemeriksaan.
Posisi yang dapat digunakan pada pemeriksaan selaput dara antara lain posisi litotomi, knee-chest, dan frog leg. Pada anak yang lebih kecil, pemeriksaan dapat dilakukan di atas pangkuan orang tua atau pengasuh.
Visualisasi himen dapat dilakukan dengan melakukan separasi atau traksi labia terlebih dahulu. Pemeriksaan himen selanjutnya dengan cara inspeksi langsung, atau dengan menggunakan bantuan instrumen lain, seperti cotton swab, foley catheter, atau mengapungkan himen dengan pemberian cairan salin.[1,3,5,6,9]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli