Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi general_alomedika 2023-06-26T09:18:46+07:00 2023-06-26T09:18:46+07:00
Penjahitan Luka Episiotomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Penjahitan Luka Episiotomi

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Teknik penjahitan luka episiotomi atau episiotomy repair secara umum adalah menyatukan kembali lapisan vagina dan perineum yang mengalami trauma surgikal. Luka episiotomi dijahit setelah plasenta lahir.[2]

Persiapan Pasien

Informed consent tindakan penjahitan episiotomi termasuk dalam edukasi antenatal care, saat persiapan ibu melahirkan pervaginal. Sebelum melakukan penjahitan luka episiotomi, pastikan plasenta sudah lahir, posisikan pasien, gunakan tampon agar visualisasi luka lebih baik, dan beri anestesi lokal pada area yang akan dijahit.[2]

Peralatan

Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk penjahitan luka episiotomi adalah:

  • 1 set alat jahit dan lampu
  • Doek steril, underpad

  • Cairan salin normal atau aqua untuk irigasi

  • Spuit dan jarum nomor 22
  • Kasa dan tampon steril
  • Obat anestesi lokal, seperti lidocaine 1%
  • Benang dan jarum jahit
  • Alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan apron[2,3,4,7]

Posisi Pasien

Pasien dalam posisi litotomi, pastikan pasien hangat dan nyaman. Pastikan pula pencahayaan cukup untuk melakukan tindakan.

Prosedural

Prosedur penjahitan luka episiotomi adalah sebagai berikut:

  1. Bersihkan area perineal dengan aqua steril atau NaCl 0.9%
  2. Letakkan doek steril di atas area penjahitan luka
  3. Lakukan anestesi lokal pada area penjahitan
  4. Tampon vagina dapat dimasukkan untuk membantu menyerap darah, sehingga visualisasi area penjahitan lebih baik
  5. Periksa area penjahitan secara sistematis untuk mengidentifikasi struktur luka
  6. Identifikasi apeks luka mukosa vagina dan mulai jahitan 1 cm di atas titik luka. Jika apeks luka terlalu jauh ke dalam vagina dan tidak terlihat, jahitan penahan ditempatkan di area luka yang terlihat paling jauh dan lakukan traksi untuk membuat apeks luka terlihat
  7. Gunakan teknik penjahitan kontinu, perbaiki struktur epitel vagina terlebih dahulu, diikuti dengan otot perineal dan kulit. Biasanya dibutuhkan 2 lapisan pada saat menjahit lapisan otot
  8. Jahitan harus mencakup fasia rektovaginal yang menopang vagina posterior, lalu ke cincin himen dan diikat pada bagian proksimal cincin
  9. Pastikan jahitan tidak terlalu ketat, gumpalan darah dibersihkan dari luka, tidak meninggalkan ruang mati, dan sisa-sisa selaput dara tidak dijahit
  10. Keluarkan tampon vagina
  11. Periksa kembali apakah hemostasis sudah berhasil dan kedua tepi luka menyatu
  12. Lakukan pemeriksaan vagina dan rektal untuk memastikan vagina dan introitus tidak dijahit terlalu ketat dan tidak ada jahitan yang menembus ke mukosa rektal
  13. Bersihkan dan keringkan area perineal
  14. Posisikan pasien ke posisi yang nyaman
  15. Hitung jumlah instrumen, kasa, dan tampon yang digunakan, pastikan tidak ada yang tertinggal[1,2,4,6,8]

Teknik Penjahitan pada Luka Episiotomi Derajat 3 dan 4

Episiotomi derajat 3 adalah robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sudah mengenai otot sfingter anal. Sementara, derajat 4 adalah robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sfingter anal dan mukosa anorektal.

Pada kasus luka episiotomi derajat 3 dan 4, beberapa hal berikut perlu diperhatikan:

  • Penjahitan disarankan dilakukan di ruang operasi
  • Penjahitan dengan teknik figure of eight sebaiknya dihindari karena bisa menyebabkan iskemia jaringan
  • Mukosa anorektal dijahit dengan teknik kontinu atau terputus. Jika ada kerusakan sfingter anal interna, lakukan penjahitan terpisah dengan teknik terputus atau matras
  • Jika terjadi kerusakan total pada sfingter anal eksternal, metode overlapping atau end-to-end bisa digunakan. Jika kerusakan terjadi parsial, disarankan metode end-to-end[4,12]

Follow up

Untuk mengatasi nyeri, pasien dapat diberikan paracetamol oral atau obat antiinflamasi nonsteroid supositoria. Pada follow up pasca persalinan, evaluasi penyembuhan luka episiotomi dan kemungkinan komplikasi seperti infeksi atau inkontinensia. Jika digunakan benang non-absorbable, jahitan dapat diangkat sekitar hari ke-5 atau ke-8.[2,4,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Kettle C, Dowswell T, Ismail KMK. Continuous and interrupted suturing techniques for repair of episiotomy or second‐degree tears. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012, Issue 11. Art. No.: CD000947. DOI: 10.1002/14651858.CD000947.pub3.
2. Lappen J. Episiotomy and Repair Technique: Approach Considerations, Midline Episiotomy, Mediolateral Episiotomy. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/2047173-technique#c2
3. Radwan ME-H. Evaluation of Two Different Suturing Materials Used in Episiotomy Repair During Vaginal Delivery. AAMJ. 2015;13(4):7.
4. Leeman L, Spearman M, Rogers R. Repair of Obstetric Perineal Lacerations. Am Fam Physician. 2003 Oct 15;68(8):1585–90.
6. Elharmeel SMA, Chaudhary Y, et al. Surgical repair of spontaneous perineal tears that occur during childbirth versus no intervention. Cochrane Database of Systematic Reviews 2011, Issue 8. Art. No.: CD008534. DOI: 10.1002/14651858.CD008534.pub2
7. Bharathi A, Reddy DBD, Kote GSS. A Prospective Randomized Comparative Study of Vicryl Rapide Versus Chromic Catgut for Episiotomy Repair. J Clin Diagn Res JCDR. 2013 Feb;7(2):326–30.
8. Barjon K, Mahdy H. Episiotomy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546675/
9. Dodd JM, Hedayati H, Pearce E. Rectal analgesia for the relief of perineal pain after childbirth: a randomised controlled trial of diclofenac suppositories. BJOG Int J Obstet Gynaecol. 2004;111:1059–64.
12. Royal College of Obstetrics and Gynecology. The management of third and fourth degree perineal tears. RCOG, 2015. https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/gtg-29.pdf

Kontraindikasi Penjahitan Luka E...
Komplikasi Penjahitan Luka Episi...

Artikel Terkait

  • Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
    Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Mei 2021, 10:05
Episiotomi apakah harus selalu dilakukan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGSaya ingin bertanya, Dok. Pada proses persalinan spontan pervaginam, apakah episiotomi harus selalu dilakukan? Karena ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.