Pendahuluan Penanganan Tersedak
Penanganan tersedak merupakan prosedur untuk mengeluarkan benda asing yang berada dalam jalan napas. Prosedur ini terdiri atas prosedur pertolongan pertama, prosedur medis pada tersedak yang tidak mengancam nyawa, dan prosedur medis pada tersedak yang mengancam nyawa.
Prosedur pertolongan pertama dapat dilakukan siapa saja, baik kaum awam maupun medis. Pertolongan ini dilakukan segera ketika terjadi keadaan tersedak. Pertolongan pertama ini meliputi back blow, chest thrust, abdominal thrust (Heimlich maneuver), finger sweep, dan tongue-jaw lift. Manuver-manuver yang dilakukan bergantung pada usia dan keadaan tertentu (hamil atau obesitas).[1,2,3]
Pada kasus-kasus aspirasi benda asing yang tidak emergensi atau mengancam nyawa dapat dilakukan prosedur forcep Magill dibantu dengan laringoskopi direk atau diagnostik bronkoskopi lentur (flexible bronchoscopy) dan selanjutnya dapat dilaksanakan prosedur pengambilan benda asing dengan prosedur bronkoskopi kaku (rigid bronchoshopy).[4,5]
Pada keadaan tersedak yang mengancam nyawa dan obstruksi menutup total glottis, supraglotis, maupun trakea, maka perlu dilakukan prosedur krikotiroidektomi atau trakeostomi dengan tujuan untuk mengamankan jalan napas dan memastikan oksigenasi. Jika benda asing berada di glottis atau supraglotis, dapat dilakukan krikotiroidektomi. Jika berada di infraglottis, maka dapat dilakukan tindakan trakeostomi untuk menyelamatkan nyawa. Prosedur bag valve mask ventilation dan intubasi endotrakeal tanpa pengambilan benda asing terlebih dahulu tidak dianjurkan pada kasus obstruksi jalan napas karena dapat memperberat obstruksi.[4]
Penanganan Tersedak
Penanganan Tersedak atau obstruksi jalan napas oleh benda asing (Foreign Body Airway Obstruction/FBAO) merupakan kegawatdaruratan medis yang perlu ditangani segera karena dapat mengancam jiwa. Tersedak terjadi karena adanya obstruksi parsial atau komplit pada jalan napas atas hingga trakea oleh benda asing (makanan, mainan, koin). Obstruksi dapat terjadi di saluran napas atas (jalan napas sebelum plica vocalis) dan saluran napas sentral (trakea, bronkus cabang kanan dan kiri).[6,7]
Kejadian tersedak terutama terbanyak pada anak-anak dan lanjut usia. Pada orang lanjut usia biasanya terjadi ketika makan sedangkan pada anak-anak ketika sedang bermain atau makan.[6,8]
Faktor-faktor manusia yang meningkatkan risiko terjadinya tersedak antara lain:
- Faktor intrinsik: perubahan tingkat kesadaran, intoksikasi alkohol atau obat-obatan, gangguan neurologi dengan penurunan kemampuan menelan dan refleks batuk (misalnya stroke), penyakit sistem pernapasan, gangguan mental, demensia, (termasuk penyakit Alzheimer), penyakit Parkinson, berkurangnya saliva, penyakit gigi, dan usia tua;
- Faktor ekstrinsik: memiliki kebiasaan mengunyah kacang-kacangan atau biji-bijian, menggunakan peniti syal/jilbab, dan kebiasaan makan lainnya (menggunakan sumpit, meminum kuah)[6,9,10]
Ciri-ciri benda asing yang berbahaya adalah bulat (bentuk ini paling mungkin menyebabkan obstruksi jalan napas komplit), tidak mudah hancur, tidak mudah berubah bentuk meskipun mendapatkan tekanan, dan permukaan yang halus dan licin.[8]
Benda asing dapat tersangkut di sepanjang jalan napas atas hingga bronkus. Benda asing yang tersangkut di orofaring, laring atau trakea dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas komplet (asfiksia akut) di mana sepertiganya terjadi pada lokasi supraglotis.[6,11] Benda asing yang umumnya tersangkut di laring atau trakea berukuran besar. Benda asing yang kecil seperti manik-manik atau potongan makanan yang kecil dapat melewati plica vocalis dan tersangkut di karina atau di dalam cabang utama bronkus.[12]
Pada orang dewasa umumnya benda asing teraspirasi ke lobus inferior dan paling sering tersangkut di bronkus kanan karena sudutnya yang lebih vertikal dibandingkan bronkus kiri, diameternya yang lebih besar, dan letak karina yang cenderung di sebelah kiri garis tengah. Tersangkutnya benda asing pada bronkus dapat menyebabkan bagian distal paru mengalami kolaps.[5,6,13]
Pada anak-anak, benda asing yang teraspirasi sebagian besar berada di bronkus dan frekuensi kejadian tersangkutnya benda asing pada bronkus kanan dan kiri sama besarnya hingga berusia 16 tahun.[14-17]