Pedoman Klinis Barium Enema X-ray
Pedoman klinis yang perlu diperhatikan saat melakukan barium enema X-ray terkait indikasinya untuk menilai abnormalitas struktural colon. Sebelum melakukan pemeriksaan, adanya perforasi colon dan hipersensitivitas kontras perlu diidentifikasi, karena dapat memperburuk klinis pasien. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah persiapan yang perlu dilakukan pada pasien, langkah prosedurnya, serta kemungkinan komplikasinya.
Poin-poin penting yang perlu diingat antara lain:
- Barium enema X-ray dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural maupun fungsional pada kolon dan rektum, terutama yang sulit dideteksi dengan X-ray biasa, kolonoskopi, atau CT scan
- Prosedur barium enema dapat dilakukan dengan teknik kontras tunggal maupun ganda, tergantung pada indikasi
- Kontraindikasi tindakan ini adalah riwayat endoskopi atau biopsi usus yang baru saja dilakukan, suspek perforasi usus, megakolon toksik, kolitis aktif, alergi lateks pada alat enema, inflamasi rektum berat, dan perdarahan gastrointestinal akut
- Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pastikan pasien tidak sedang hamil dan tidak alergi terhadap media kontras dan obat-obatan, seperti obat bius
- Barium yang lebih encer digunakan untuk pemeriksaan barium enema teknik kontras tunggal, sedangkan barium yang kental digunakan untuk teknik kontras ganda
- Komplikasi yang dapat terjadi adalah perforasi kolorektal, intravasasi barium, hipersensitivitas, dan peritonitis[2,7,14]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli