Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Mamografi general_alomedika 2023-11-07T15:09:46+07:00 2023-11-07T15:09:46+07:00
Mamografi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Mamografi

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Indikasi mamografi adalah sebagai pemeriksaan skrining dan diagnostik pada kelainan payudara seperti fibroadenoma, kista, atau kanker payudara.

Sebagai pemeriksaan skrining, mamografi direkomendasikan untuk dilakukan pada wanita pada usia 50-69 tahun, dengan risiko rata-rata terhadap kanker payudara. Adapun manfaat skrining mamografi pada wanita dengan usia 40-49 dan 70-75 saat ini masih diperdebatkan.

Sebagai alat diagnostik, mamografi dilakukan pada wanita yang menunjukkan manifestasi klinis seperti benjolan, inversi puting, atau discharge puting. Mamografi diagnostik dapat membedakan kalsifikasi, kista, fibroadenoma, maupun kanker.[4,5]

Selain indikasi sebagai skrining dan diagnosis, terdapat indikasi untuk prosedur  contrast-enhanced spectral mammography (CESM) dan indikasi pada populasi khusus.

Pemeriksaan Skrining

Sebagai pemeriksaan skrining, indikasi mamografi dapat dibedakan lagi berdasarkan risiko wanita terhadap kanker payudara.

Skrining pada Wanita dengan Risiko Rata-Rata

Berbagai asosiasi medis dan badan pemerintah memberikan rekomendasi frekuensi dan interval skrining mamografi pada wanita dengan risiko rata-rata yang cukup bervariasi. Namun, skrining mamografi direkomendasikan oleh semua organisasi pada pasien yang berusia 50-69 tahun. Rekomendasi skrining di berbagai negara secara detail dapat dilihat pada Tabel 1.[7]

Tabel 1. Rekomendasi Skrining dengan Mamografi pada Wanita dengan Risiko Rata-Rata

Grup yang Disponsori oleh Pemerintah

Frekuensi skrining

(tahun)

Skrining pada Wanita dengan Risiko Rata-Rata
Usia 40–49 tahun Usia dari 50
Amerika Serikat 2 Pembuatan keputusan bersama* Ya, sampai usia 74
Kanada 2-3 Tidak disarankan Ya, sampai usia 74
Inggris 3 Ya, dimulai pada usia 47 tahun Ya, sampai usia 73
Australia 2 Tidak disarankan Ya, sampai usia 74
WHO 2 Tidak disarankan Ya, sampai usia 69

Sumber: dr. Irene Cindy Sunur, Alomedika, 2021. Keterangan: *Keputusan skrining menggunakan mamografi harus dilandaskan pada prinsip shared decision-making, yang berarti bahwa pasien harus diinformasikan tentang manfaat dan risiko mamografi lalu membuat keputusannya sendiri berdasarkan informasi tersebut dan preferensinya.[1,5-7]

Rekomendasi skrining mamografi menurut World Health Organization (WHO) adalah sebagai berikut:

  • Pada wilayah dengan fasilitas medis yang memadai, program skrining mamografi direkomendasikan setiap 2 tahun pada wanita dengan usia 50-69 tahun. Program skrining pada wanita dengan usia 40-49 tahun dan 70-75 tahun hanya direkomendasikan untuk penelitian, monitoring, dan evaluasi
  • Pada wilayah yang memiliki keterbatasan fasilitas medis dengan sistem kesehatan yang relatif kuat, program skrining mamografi direkomendasikan setiap 2 tahun pada wanita dengan usia 50-69 tahun hanya jika kondisi pelaksanaan skrining memungkinkan untuk dilakukan. WHO tidak merekomendasikan skrining mamografi pada wanita dengan usia 40-49 tahun dan 70-75 tahun
  • Pada wilayah yang memiliki keterbatasan fasilitas medis dengan sistem kesehatan yang lemah, program skrining mamografi akan sulit dilaksanakan karena biaya yang mahal. Prioritas pada kondisi ini adalah diagnosis dan penanganan dini pada wanita dengan gejala. Pemeriksaan fisik payudara dapat menjadi metode skrining yang diandalkan[1]

Rekomendasi skrining mamografi menurut American Cancer Society adalah sebagai berikut:

  • Wanita yang memiliki risiko sedang kanker payudara disarankan menjalani skrining mamografi secara rutin sejak usia 45 tahun
  • Wanita dengan usia 45-54 tahun disarankan menjalani skrining mamografi setiap tahun
  • Wanita dengan usia >55 tahun dapat dialihkan untuk skrining mamografi setiap 2 tahun sekali atau tetap mengikuti skrining setiap tahun
  • Wanita dengan usia 40-44 tahun disarankan untuk mulai melakukan skrining tahunan
  • Wanita disarankan untuk tetap melanjutkan skrining mamografi selama kondisi kesehatan nya baik dan memiliki angka harapan hidup >10 tahun
  • Pemeriksaan klinis payudara tidak direkomendasikan sebagai skrining terhadap kanker payudara pada wanita dengan usia berapapun, yang memiliki risiko sedang terhadap kanker payudara[5,6]

Rekomendasi terkait skrining mamografi menurut United States Preventive Service Task Force, adalah:

  • Pada wanita dengan usia 50-74 tahun dilakukan setiap 2 tahun
  • Pada wanita sebelum usia 50 tahun dapat dimulai sesuai dengan kondisi khusus masing-masing pasien
  • Pada wanita usia 40-49 tahun dilakukan setiap 2 tahun apabila manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risiko yang didapat[5,6]

Berdasarkan American College of Radiology, mamografi direkomendasikan sebagai skrining rutin tiap tahun, sejak usia 40 tahun, pada wanita dengan risiko sedang untuk terjadinya kanker payudara. Pemeriksaan ini harus dilanjutkan pada wanita dengan harapan hidup setidaknya 5-7 tahun, selama pasien berkehendak untuk menjalankan pemeriksaan biopsi dan pengobatan.[5,6]

Skrining pada Wanita  dengan Risiko Sedang

Karakteristik risiko sedang kanker payudara (15-20% berpeluang menjadi kanker) adalah jika memiliki salah satu kriteria berupa riwayat kanker payudara, ditemukannya hiperplasia  duktal atipikal, atau neoplasia lobular pada biopsi payudara.

Pasien dengan risiko sedang terhadap kanker payudara direkomendasikan untuk melakukan skrining mamografi setiap tahun. Pemeriksaan ini dapat didukung dengan pemeriksaan ultrasonografi payudara dan MRI payudara jika memungkinkan.[6]

Skrining pada Wanita dengan Risiko Tinggi

Karakteristik risiko tinggi kanker payudara (>20% berpeluang menjadi kanker), ditandai dengan:

  • Wanita yang mengalami mutasi gen, yaitu BRCA 1 dan 2
  • Wanita yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, walaupun tidak diketahui status mutasi gen nya
  • Pasien yang memiliki riwayat terapi radiasi di bagian dada pada usia 10-30 tahun
  • Pasien yang memiliki risiko kanker payudara selama hidup sebesar >20% dengan model Breast Cancer Surveillance Consortium Risk Calculator “BRCAPRO”[1,5,6,8]

Jika memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, disarankan untuk mulai skrining mamografi 10 tahun lebih muda dari usia termuda keluarga inti yang mengalami kanker payudara. Akan tetapi, tidak direkomendasikan untuk memulai skrining sebelum usia 30 tahun karena adanya peningkatan sensitivitas terhadap radiasi. Sebagai alternatif, pada kondisi ini dapat dilakukan skrining payudara dengan MRI sebagai pengganti.[6]

Pemeriksaan Diagnostik

Mamografi dapat dipilih sebagai pemeriksaan diagnostik kanker payudara pada wanita yang menunjukkan manifestasi klinis seperti benjolan, inversi puting, atau discharge puting. Suatu studi melaporkan bahwa mamografi digital memiliki sensitivitas sebesar 97% dan spesifisitas sebesar 64,5%. Akurasi diagnosisnya dilaporkan mencapai 89,3%.[4]

Pemeriksaan Contrast-Enhanced Spectral Mammography (CESM)

Contrast-enhanced spectral mammography (CESM) atau pemeriksaan mamografi spektral dengan kontras yang diperkuat adalah pemeriksaan mamografi dengan menggunakan kontras yang disuntikkan secara intravena. Pemeriksaan ini dapat melihat area proliferasi pembuluh darah di luar jaringan normal payudara, sehingga dapat membantu dalam identifikasi dan pengelompokan beberapa temuan jaringan yang mencurigakan.[9]

Indikasi pemeriksaan CESM adalah untuk skrining pada pasien yang memiliki risiko tinggi terjadinya kanker payudara, evaluasi lebih lanjut jaringan payudara yang sangat padat, pemeriksaan diagnostik pada lesi yang dicurigai, melihat stadium kanker payudara, perencanaan tindakan pembedahan, dan evaluasi respons terapi pada kanker payudara.[9]

Mamografi pada Kondisi Khusus

Terdapat beberapa kondisi khusus pasien yang menjadi pertimbangan terhadap indikasi pelaksanaan mamografi.

Wanita dengan Implan Payudara

Wanita yang memiliki riwayat rekonstruksi payudara tanpa adanya jaringan payudara dasar, tidak memerlukan pemeriksaan skrining mamografi. Namun, wanita yang melakukan augmentasi payudara dengan menggunakan implan, memerlukan skrining mamografi secara rutin untuk mengevaluasi kondisi dari jaringan dasar payudara.[5]

Post Mastektomi Rekonstruksi Mio Kutaneus Payudara

Manfaat mamografi pada wanita post-mastektomi atau dengan riwayat rekonstruksi payudara secara mio kutaneus, masih menjadi perdebatan. Namun, hingga saat ini, pemeriksaan payudara secara klinis merupakan metode skrining yang dipilih untuk wanita dengan kondisi ini.[5]

Kehamilan

Mamografi pada wanita hamil diindikasikan untuk tujuan diagnostik dan apabila pada pemeriksaan ultrasonografi tidak didapatkan temuan fisik yang memadai. Skrining mamografi pada wanita hamil sebaiknya ditunda terlebih dahulu hingga memasuki masa trimester tiga akhir.[5]

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. World Health Organization. WHO position paper on mammography screening. 2014. https://apps.who.int/iris/handle/10665/137339
5. Siddique MS. Mammogram. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1948247-overview?form=fpf
6. Reeves RA, Kaufman T. Mammography. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559310/
7. Practice Bulletin Number 179: Breast Cancer Risk Assessment and Screening in Average-Risk Women. Obstet Gynecol. 2017 Jul;130(1):e1-e16.
8. Nelson HD, Pappas M, Cantor A, Griffin J, Daeges M, Humphrey L. Harms of Breast Cancer Screening: Systematic Review to Update the 2009 U.S. Preventive Services Task Force Recommendation. Ann Intern Med. 2016 Feb 16;164(4):256-67.
9. Bhimani C, Matta D, Roth RG, Liao L, Tinney E, Brill K, Germaine P. Contrast-enhanced Spectral Mammography: Technique, Indications, and Clinical Applications. Acad Radiol. 2017 Jan;24(1):84-88.

Pendahuluan Mamografi
Kontraindikasi Mamografi

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Mamografi Tidak Menurunkan Angka Mortalitas Kanker Payudara
    Pemeriksaan Mamografi Tidak Menurunkan Angka Mortalitas Kanker Payudara
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Gaji dokter di klinik faskes pertama
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dokter. Saya ingin membuka diskusi mengenai gaji dokter di klinik faskes pertama. Saya ditawarkan menjadi dokter tetap untuk hari senin - sabtu dengan...
dr.Afif Naufar
Dibalas kemarin, 17:34
Luka bakar terkena knalpot motor - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr.Afif Naufar
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien perempuan 22 tahun konsultasi melalui chat dengan keluhan kaki betis terkena knalpot 2 hari lalu. Luka sudah dikompres dingin dan diberi...
dr.Tia fajarsari
Dibalas 5 jam yang lalu
Tatalaksana lanjutan pada pasien dengan suspek hordeolum yang tidak membaik dengan antibiotik topikal
Oleh: dr.Tia fajarsari
3 Balasan
Alo dokter, izin tanya dok ada pasien usia 30 thn Keluhan benjolan di mata sebelah kiri dirasakan 1 minggu lebihMakin membesar dan nyeri Sdh di berikan obat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.