Kontraindikasi Mamografi
Terdapat beberapa kontraindikasi relatif terhadap mamografi sebagai pemeriksaan skrining, diantaranya benjolan yang teraba jelas dan membesar pada payudara, usia, kehamilan, menyusui, dan penurunan fungsi ginjal.[5,6,8,9]
Benjolan yang Membesar pada Payudara
Apabila terdapat benjolan yang jelas teraba pada payudara dan semakin membesar, pasien lebih disarankan untuk menjalani mamografi diagnostik dan ultrasonografi payudara daripada hanya skrining mamografi saja.
Pada mamografi diagnostik terdapat teknik pencitraan tambahan, kompresi payudara, pengambilan sudut tambahan, dan perbesaran gambar, sehingga pencitraan yang diperoleh akan lebih detail.[5,6,8,9]
Usia <40 tahun
Pada pasien asimptomatik dengan risiko sedang terhadap kanker payudara, skrining mamografi tidak direkomendasikan untuk dilakukan sebelum usia 40 tahun. Pasien pada kelompok usia ini memiliki densitas payudara yang tinggi sehingga hal ini mengurangi sensitivitas mamografi dalam mendeteksi kanker payudara dan terdapat kemungkinan positif palsu.[5,6, 8, 9]
Kehamilan
Kehamilan memerlukan pertimbangan khusus dalam pelaksanaan mamografi. Pasien yang sedang hamil memiliki risiko sedang untuk terkena kanker payudara dan skrining mamografi sebaiknya ditunda hingga akhir kehamilan.[5,6,8,9]
Menyusui
Menyusui bukanlah kontraindikasi terhadap pelaksanaan mamografi. Namun, kondisi ini memerlukan panduan khusus sebelum pemeriksaan. Pada kondisi menyusui, lobulus mammae akan mengalami peningkatan kepadatan jaringan yang berpotensi mengaburkan lesi premaligna. Ibu disarankan untuk menyusui atau memompa air susu ibu sebelum pemeriksaan mamografi dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menurunkan kepadatan parenkim dan meningkatkan sensitivitas mamografi.[5,6,8,9]
Kadar Kreatinin
Kontraindikasi untuk dilakukan pemeriksaan mamografi dengan teknik contrast-enhanced spectral mammography (CESM) adalah kadar kreatinin yang tinggi serta alergi terhadap kontras.[5,6,8,9]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja