Komplikasi Mamografi
Komplikasi mamografi sebagai pemeriksaan skrining mamografi adalah kerugian dengan ditemukannya hasil positif palsu atau negatif palsu. Selain itu, kemungkinan overdiagnosis juga merupakan salah satu kerugian yang dapat terjadi.
Positif Palsu pada Mammogram
Positif palsu adalah keadaan dimana hasil mamografi (mammogram) merekomendasikan pemeriksaan lanjutan (pemeriksaan radiologi tambahan atau biopsi jaringan) pada wanita yang tidak ditemukan kanker payudara dalam 1 tahun setelah pemeriksaan mamografi tersebut. Konsekuensi dari kondisi ini adalah direkomendasikannya pemeriksaan dan prosedur tambahan pada wanita yang tidak menderita kanker payudara.[16]
Kejadian positif palsu banyak ditemukan pada wanita yang berusia lebih muda karena pemeriksaan mamografi menjadi kurang spesifik dan angka kejadian kanker payudara lebih kecil. Akibatnya, banyak prosedur follow up yang dilakukan pada wanita berusia lebih muda walaupun penemuan kasus kanker lebih sedikit ditemukan. Peluang terjadinya positif palsu lebih besar pada pemeriksaan skrining tahunan jika dibandingkan dengan pemeriksaan skrining setiap 2 tahun.[16]
Adapun variabel yang dapat mendorong terjadinya positif palsu, diantaranya adalah usia muda, riwayat biopsi payudara, riwayat kanker payudara dalam keluarga, penggunaan estrogen, frekuensi skrining mamografi, dan derajat densitas payudara. Akan tetapi, penemuan digital breast tomosynthesis telah terbukti dapat menurunkan angka positif palsu tanpa meningkatkan angka negatif palsu pada populasi wanita.[16]
Kecemasan Akibat Penemuan Positif Palsu
Kejadian positif palsu dapat menyebabkan kecemasan pada wanita dalam hitungan minggu atau bahkan bulan. Angka kecemasan ditemukan lebih tinggi pada wanita yang hasil pemeriksaan awal mamografinya positif palsu dibandingkan pada wanita yang hasil mamografinya dalam batas normal. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan diantara kedua kelompok tersebut dalam 1 tahun pasca pemeriksaan.[16]
Penemuan positif palsu dapat meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatan lanjutan. Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini. Kecemasan yang timbul akibat hasil positif palsu pada mammogram dapat diturunkan dengan melakukan pembacaan hasil mammogram secepat mungkin sehingga pemeriksaan mamografi tambahan atau ultrasonografi dapat dilakukan di saat bersamaan.[16]
Negatif Palsu pada Mammogram
Kondisi negatif palsu dapat ditemukan pada 1 diantara 8 kasus kanker payudara. Hal ini dapat disebabkan karena posisi lesi yang menyebabkan lesi tidak dapat dideteksi oleh mamografi atau kesalahan radiologist dalam menginterpretasikan mammogram. Oleh karena itu, wanita yang memiliki keluhan dan gejala pada payudara, seperti misalnya benjolan yang teraba dan retraksi puting, tetapi hasilnya negatif pada pemeriksaan skrining mamografi, sebaiknya mendapatkan evaluasi lanjutan oleh dokter bedah atau bedah onkologi.[16]
Overdiagnosis
Overdiagnosis adalah ditemukannya penyakit yang tidak menyebabkan morbiditas atau mortalitas jika tidak ditemukan. Sekitar 10-50% kasus overdiagnosis ditemukan pada wanita yang didiagnosis kanker payudara.
Kondisi overdiagnosis akan menyebabkan pasien menerima penanganan terhadap kanker, yang apabila tidak ditemukan, tidak akan menyebabkan bahaya. Hal ini kemudian akan menimbulkan efek samping medis dan mempengaruhi psikis pasien, tanpa menurunkan angka mortalitas.[16]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja