Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi Rontgen Pelvis annisa-meidina 2024-11-02T12:31:35+07:00 2024-11-02T12:31:35+07:00
Rontgen Pelvis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Rontgen Pelvis

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Kontraindikasi utama rontgen pelvis, atau rontgen panggul, adalah kehamilan, terutama pada trimester pertama, karena risiko paparan radiasi terhadap janin yang sedang berkembang. Pada kebanyakan kasus, rontgen pelvis adalah pemeriksaan yang aman dan dapat ditoleransi dengan baik tetapi risiko paparan radiasi tetap perlu menjadi pertimbangan.[3,6,7]

Kehamilan

Meskipun dosis radiasi dari rontgen pelvis relatif rendah, terdapat kekhawatiran mengenai potensi efek teratogenik dan peningkatan risiko kanker pada janin akibat radiasi ionisasi. Oleh sebab itu, penggunaan rontgen pelvis pada kehamilan, terutama trimester pertama, harus betul-betul menimbang rasio manfaat dan risiko.

Dalam kasus di mana rontgen pelvis dianggap sangat diperlukan, misalnya pada trauma berat, penggunaan pelindung radiasi seperti apron timbal dapat membantu meminimalkan risiko paparan terhadap daerah perut.[3,6,7]

Berdasarkan studi, kadar maksimum radiasi pada janin yang dianggap masih dapat ditolerir adalah di angka 100 mSv. Risiko tertinggi abnormalitas fetal akibat paparan radiasi terjadi bila paparan radiasi pada usia kehamilan antara 2-7 minggu tetapi ada juga yang menyebutkan pada 8–15 minggu. Efek radiasi yang paling berbahaya adalah radiasi yang disebabkan oleh sinar radiasi yang langsung dipancarkan ke arah abdomen dari wanita yang sedang hamil.[6,7]

Pasien dengan Paparan Radiasi Berulang

Selain itu, pasien dengan riwayat paparan radiasi berulang harus dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum menjalani rontgen pelvis tambahan. Akumulasi radiasi dari beberapa pemeriksaan pencitraan dapat meningkatkan risiko jangka panjang terjadinya kanker. Oleh karena itu, rontgen pelvis sebaiknya hanya dilakukan jika manfaat diagnostiknya lebih besar daripada risiko kumulatif paparan radiasi, terutama pada pasien muda atau mereka yang sudah menjalani banyak prosedur pencitraan berbasis radiasi.[1-5]

Referensi

1. Trozic S, England A, Mekis N. Erect pelvic radiography with fat tissue displacement: Impact on radiation dose and image quality. Radiography, 2023. Volume 29, Issue 3, Pages 546-551. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1078817423000718
2. Yeap PM, Budak MJ. The pelvic radiograph: lines, arcs and stripes. Singapore Med J. 2021 Jul; 62(7): 333–340.
3. Murphy A. Pelvis series. Radiopaedia. 2023. https://radiopaedia.org/articles/pelvis-series?lang=us
4. Leone E, Garipoli A, Ripani U, Lanzetti RM, Spoliti M, Creta D, Giannace C, Galluzzo A, Trinci M, Galluzzo M. Imaging Review of Pelvic Ring Fractures and Its Complications in High-Energy Trauma. Diagnostics (Basel). 2022; 12(2):384.
5. Parker S, Nagra NS, Kulkarni K, Pegrum J, Barry S, Hughes R, Ghani Y. Inadequate pelvic radiographs: implications of not getting it right the first time. Ann R Coll Surg Engl. 2017 Sep;99(7):534-539. doi: 10.1308/rcsann.2017.0095.
6. Kim E, Boyd B. Diagnostic Imaging of Pregnant Women and Fetuses: Literature Review. Bioengineering (Basel). 2022; 9(6):236.
7. Yoon, I and Slesinger, TL. Radiation Exposure In Pregnancy. Statpearl. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551690/

Indikasi Rontgen Pelvis
Teknik Rontgen Pelvis

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
  • Pengaruh Rokok terhadap Penyembuhan Fraktur Tulang
    Pengaruh Rokok terhadap Penyembuhan Fraktur Tulang
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul
  • Anestesi Spinal VS Umum Untuk Operasi Panggul pada Pasien Geriatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Anestesi Spinal VS Umum Untuk Operasi Panggul pada Pasien Geriatri – Telaah Jurnal Alomedika
  • Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh
    Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Karina Sutanto
Dibalas 13 Oktober 2021, 15:02
Kriteria diperbolehkan operasi pada fraktur panggul pada lansia - Orthopedi Ask Expert
Oleh: dr. Karina Sutanto
2 Balasan
Alo dokter, izin tanya apa kriteria diperbolehkannya operasi pada fraktur panggul pada usia lansia dengan komorbid gagal ginjal? Atau sebaiknya tidak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.