Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Rontgen Pelvis annisa-meidina 2024-11-02T12:35:53+07:00 2024-11-02T12:35:53+07:00
Rontgen Pelvis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Rontgen Pelvis

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Pedoman klinis rontgen pelvis atau panggul mencakup pengaturan posisi yang baik ketika melakukan pengambilan gambar. Proyeksi anteroposterior dengan pasien supinasi adalah yang paling sering dipakai secara klinis, tetapi proyeksi lain dapat dipilih sesuai kebutuhan.[1-5,12]

Memastikan Indikasi Medis yang Tepat

Sebelum melakukan rontgen pelvis, pastikan bahwa rontgen dilakukan untuk tujuan diagnostik yang tepat, seperti menilai fraktur, dislokasi, atau kelainan anatomis lainnya, dan hanya dilakukan jika hasilnya akan mempengaruhi manajemen pasien. Ini bertujuan untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu dan memastikan bahwa tindakan ini sesuai dengan kebutuhan klinis.[1-5,12]

Perhatian Terhadap Posisi dan Prosedur Pemeriksaan

Selanjutnya, pastikan pasien dalam posisi yang tepat, seperti supinasi untuk proyeksi anteroposterior atau posisi yang sesuai untuk proyeksi lain, untuk menghindari artefak dan memastikan visualisasi struktur penting, termasuk sendi sakroiliaka dan acetabulum. 

Selain itu, semua benda logam yang dapat mengganggu pencitraan harus dihilangkan, dan pasien harus diberi tahu tentang apa yang akan terjadi selama prosedur untuk meminimalkan kecemasan dan gerakan yang tidak diinginkan.[1-5,12]

Kualitas Gambar

Parameter yang menunjukkan bahwa rontgen pelvis yang diambil memiliki kualitas yang baik meliputi ketajaman gambar, kontras, dan posisi anatomi yang tepat. Gambar harus jelas dan tidak buram, dengan detail anatomi yang terlihat jelas, termasuk menunjukkan struktur tulang pelvis seperti os ilium, os ischium, dan os pubis, serta sendi sakroiliaka dan femoropelvik. 

Jika gambar tidak memadai atau tidak menunjukkan informasi yang cukup, dokter harus mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan atau menggunakan metode pencitraan alternatif, seperti CT scan, untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci.[1-5,12]

Pemeriksaan pada Ibu Hamil

Pemeriksaan rontgen pelvis pada ibu hamil perlu mempertimbangkan risiko dan manfaat dengan cermat, karena paparan radiasi berisiko menyebabkan kelainan pada janin meskipun risikonya kecil. Rontgen pelvis harus dilakukan hanya jika indikasi klinisnya kuat dan alternatif non-radiasi tidak memungkinkan. 

Jika pemeriksaan rontgen diperlukan, teknisi radiologi harus menggunakan teknik perlindungan yang sesuai, termasuk penggunaan apron pelindung jika memungkinkan untuk meminimalkan paparan radiasi pada janin. Beberapa literatur menyebutkan bahwa risiko tertinggi ada pada usia kehamilan antara 2-7 minggu tetapi ada juga yang menyebutkan pada 8–15 minggu.[6,7]

Referensi

1. Trozic S, England A, Mekis N. Erect pelvic radiography with fat tissue displacement: Impact on radiation dose and image quality. Radiography, 2023. Volume 29, Issue 3, Pages 546-551. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1078817423000718
2. Yeap PM, Budak MJ. The pelvic radiograph: lines, arcs and stripes. Singapore Med J. 2021 Jul; 62(7): 333–340.
3. Murphy A. Pelvis series. Radiopaedia. 2023. https://radiopaedia.org/articles/pelvis-series?lang=us
4. Leone E, Garipoli A, Ripani U, Lanzetti RM, Spoliti M, Creta D, Giannace C, Galluzzo A, Trinci M, Galluzzo M. Imaging Review of Pelvic Ring Fractures and Its Complications in High-Energy Trauma. Diagnostics (Basel). 2022; 12(2):384.
5. Parker S, Nagra NS, Kulkarni K, Pegrum J, Barry S, Hughes R, Ghani Y. Inadequate pelvic radiographs: implications of not getting it right the first time. Ann R Coll Surg Engl. 2017 Sep;99(7):534-539. doi: 10.1308/rcsann.2017.0095.
6. Kim E, Boyd B. Diagnostic Imaging of Pregnant Women and Fetuses: Literature Review. Bioengineering (Basel). 2022; 9(6):236.
7. Yoon, I and Slesinger, TL. Radiation Exposure In Pregnancy. Statpearl. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551690/
12. Benjamin ER, Jakob DA, Myers L, Liasidis P, Lewis M, Fu Y, Demetriades D. The trauma pelvic X-ray: Not all pelvic fractures are created equally. Am J Surg. 2022 Jul;224(1 Pt B):489-493

Edukasi Pasien Rontgen Pelvis

Artikel Terkait

  • Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
    Suplementasi Kalsium dan Vitamin D Terbukti Tidak Menurunkan Insidensi Fraktur Pada Lansia
  • Pengaruh Rokok terhadap Penyembuhan Fraktur Tulang
    Pengaruh Rokok terhadap Penyembuhan Fraktur Tulang
  • Red Flags Nyeri Panggul
    Red Flags Nyeri Panggul
  • Anestesi Spinal VS Umum Untuk Operasi Panggul pada Pasien Geriatri – Telaah Jurnal Alomedika
    Anestesi Spinal VS Umum Untuk Operasi Panggul pada Pasien Geriatri – Telaah Jurnal Alomedika
  • Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh
    Intervensi untuk Mencegah Lansia Terjatuh

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Karina Sutanto
Dibalas 13 Oktober 2021, 15:02
Kriteria diperbolehkan operasi pada fraktur panggul pada lansia - Orthopedi Ask Expert
Oleh: dr. Karina Sutanto
2 Balasan
Alo dokter, izin tanya apa kriteria diperbolehkannya operasi pada fraktur panggul pada usia lansia dengan komorbid gagal ginjal? Atau sebaiknya tidak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.