Edukasi Pasien USG Kepala dan Leher
Edukasi pemeriksaan USG kepala dan leher meliputi indikasi, seperti evaluasi anatomi kepala-leher maupun guiding biopsi. Kemungkinan reaksi alergi dengan penggunaan gel juga perlu diinformasikan, terutama pada pasien yang belum pernah terpapar sebelumnya. Beberapa hal yang perlu disampaikan adalah prosedur tindakan hingga komplikasi yang ditemukan.
Tujuan Pemeriksaan USG Kepala dan Leher
Pemeriksa harus menyampaikan bahwa pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan indikasi pemeriksaan. Indikasi tersebut termasuk perubahan struktur anatomi (misalnya pada abses atau keganasan), kecurigaan infeksi (misalnya pada kondisi sialadenitis atau limfadenitis), dan indikasi lainnya (misalnya kelainan kongenital).[2,4,6]
Persiapan yang Perlu Dilakukan Pasien
Persiapan yang perlu dilakukan pasien meliputi memposisikan diri supinasi dan leher sedikit ekstensi, serta meminta pasien untuk tetap kooperatif bila pergerakan kepala/leher diperlukan.
Pada dasarnya tidak terdapat persiapan khusus yang harus dilakukan. Salah satu yang paling penting adalah persetujuan pasien untuk menjalani prosedur pemeriksaan yang tertuang dalam informed consent.[2,4,6]
Prosedur Pemeriksaan
Tahapan prosedur pemeriksaan yang perlu diedukasikan pasien terkait tujuan dan struktur anatomi yang akan diperiksa. Beberapa struktur anatomi memerlukan gerakan ke kiri atau ke kanan, sehingga hal ini perlu diedukasi kepada pasien. Risiko alergi latex dan gel pada saat pemeriksaan juga perlu dicantumkan dalam edukasi.
Pemeriksa kemudian menjelaskan bagaimana pemeriksaan USG kepala dan leher dilakukan dengan transducer yang memancarkan gelombang suara. Komputer mengubah gelombang suara menjadi gambar di layar. Gambar tersebut kemudian dievaluasi oleh dokter.[2,4,6]
Follow Up Setelah Tindakan
Follow up setelah tindakan sangat bergantung dengan temuan hasil pemeriksaan. Pasien mungkin diminta untuk melakukan pemeriksaan penunjang tambahan (misalnya, biopsi jarum halus) untuk memastikan temuan pemeriksaan USG kepala dan leher.[2,4,6]
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Pemeriksa juga harus menjelaskan komplikasi yang mungkin muncul setelah tindakan. Termasuk kemungkinan alergi gel USG dan perasaan kurang nyaman dan nyeri yang dapat muncul setelah manuver pemeriksaan.[2,4,6]
Setelah pemeriksa memberikan penjelasan maka pasien diminta untuk menandatangani persetujuan atau informed consent. Pasien juga perlu mendapatkan penjelasan bahwa modalitas pemeriksaan USG merupakan alat diagnostik yang efektif serta aman. USG menggunakan gelombang radiasi nonpengion berbeda dengan CT scan dan X-ray yang menggunakan radiasi pengion.[2,4,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli