Edukasi Pasien Audiometri
Edukasi pasien terkait pemeriksaan audiometri mencakup tujuan, prosedur, serta risiko yang dapat terjadi. Pemeriksaan audiometri berperan dalam skrining dan membantu mengarahkan diagnosis pada pasien dengan gangguan pendengaran. Prosedur dapat dilakukan menggunakan audiometri nada murni, audiometri tutur, audiometri impedansi, dan Auditory Brainstem Response (ABR) atau Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA).
Sampaikan pada pasien bahwa pemeriksaan audiometri cukup sederhana, nyaman, dan aman. Semakin awal gangguan pendengaran terdeteksi dan ditata laksana, maka prognosis pasien juga semakin baik. Gangguan pendengaran yang semakin progresif dapat mempengaruhi banyak aspek dalam kehidupan pasien, termasuk aspek kognitif, kemandirian, interaksi sosial, dan kesehatan mental.[13]