Pedoman Klinis Irigasi Nasal
Pedoman klinis tentang irigasi nasal yang perlu diingat adalah prosedur ini tidak boleh dilakukan pada pasien dengan cedera wajah dan risiko aspirasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
- Prosedur ini merupakan terapi adjuvan untuk infeksi saluran pernapasan atas, rhinitis alergi, dan rhinosinusitis kronik
- Prosedur ini dilakukan dengan menyemprotkan cairan salin isotonik ke dalam lubang hidung untuk membersihkan mukus dan debris
- Jika cairan salin isotonik tidak tersedia, pasien dapat membuat larutan irigasi sendiri
- Pastikan peralatan dibersihkan sebelum digunakan dan diganti berkala
- Diperlukan keterampilan dan latihan untuk melakukan irigasi nasal tetapi prosedur bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah
- Efek samping akibat irigasi nasal bersifat ringan dan dapat dihindari dengan teknik prosedur yang benar[1,2]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja