Indikasi Tes Penala
Indikasi tes penala atau pemeriksaan tajam pendengaran adalah untuk pasien yang mengeluhkan penurunan kemampuan pendengaran. Tes Rinne dilakukan bila ada kecurigaan tuli sensorineural seperti presbiakusis, penyakit Meniere, penurunan pendengaran akibat paparan suara keras terus menerus, dan sebagainya.
Sedangkan tes Weber dilakukan untuk mengetahui tuli konduktif, tuli sensorineural, maupun campuran. Keluhan lain seperti nyeri telinga dan keluarnya cairan dari telinga juga menjadi indikasi.
Tuli Konduktif
Penyakit yang dapat menyebabkan tuli konduktif yang sering terjadi adalah obstruksi kanalis eksterna akibat serumen, exostosis, benda asing, otitis eksterna, perforasi membran timpani, otitis media efusi, hingga otosklerosis.
Normalnya hantaran udara lebih cepat daripada hantaran tulang. Maka dari itu, pada tes Rinne akan didapatkan suara tetap terdengar dari telinga luar setelah suara tidak terdengar lagi dari hantaran tulang mastoid.[3,4]
Pada kasus tuli konduktif unilateral murni, terdapat peningkatan suara yang terdengar melalui hantaran tulang karena dua sebab yaitu masking effect dan occlusion effect. Masking effect adalah keadaan di mana suara lebih terdengar pada telinga yang tuli konduktif dibandingkan yang normal, karena telinga yang tuli konduktif kurang terpapar suara dari luar. Maka dari itu, telinga yang mengalami tuli konduktif lebih sensitif suara dari hantaran tulang.[3,4]
Occlusion effect adalah kondisi dimana suara dihantarkan melalui tulang sampai ke koklea. Normalnya, suara berfrekuensi rendah akan keluar dari kanalis auditorius. Akan tetapi, karena adanya gangguan di kanalis auditorius, suara yang seharusnya keluar tidak dapat keluar dan meningkatkan suara yang terdengar di koklea.[3,4]
Tuli Sensorineural
Penyakit yang dapat menyebabkan tuli sensorineural atau noise-induced hearing loss (NIHL) antara lain tumor cerebellopontine, infeksi meningitis atau labirinitis, Meniere, paparan suara keras terus menerus, ototoksik, dan presbikusis.[1]
Tes Weber dilakukan untuk melengkapi tes Rinne dan mendapatkan kesimpulan pemeriksaan. Tes Weber menentukan lateralisasi suara dan sangat penting dalam tuli yang asimetris. Normalnya, telinga kiri dan kanan dapat mendengar secara seimbang Telinga tengah lebih sensitif hantaran udara daripada hantaran tulang.[3,4]
Tuli Campuran
Tuli campuran adalah gabungan kedua tipe tuli konduktif dan sensorineural. Jenis tuli campuran biasanya terjadi pada kondisi dimana terdapat penyakit akibat tuli dan konduktif dan tuli sensorineural dimiliki pasien secara bersamaan.
Tuli campuran ditandai dengan peningkatan konduksi udara dengan selisih ambang dengar udara dan tulang sebesar 15 dB atau lebih. Pada tuli campuran, tes Rinne dan Weber umumnya memberikan hasil inkonklusif, sehingga penegakkan diagnosis tuli campuran dilakukan dengan audiometri nada murni.[6]
Tabel 1. Penyebab Tuli Konduktif dan Sensorineural
Tuli Konduktif | ||
Lokasi | Gangguan | Riwayat |
Membran timpani | Perforasi, timpanosklerosis | Barotrauma, trauma kepala dan telinga, otitis media yang baru terjadi atau berulang |
Telinga tengah | Kolesteatoma | Otitis media rekuren dengan riwayat perforasi, penurunan pendengaran bertahap |
Gangguan tulang pendengaran | Otitis media rekuren, trauma | |
Otitis media efusi | Demam, otalgia | |
Otosklerosis | Penurunan pendengaran bertahap bilateral pada usia 30–50 tahun. Pendengaran lebih baik pada lingkungan yang berisik. | |
Pinna dan kanalis auditori eksternus | Obstruksi akibat serumen | Penurunan pendengaran bertahap, otalgia |
Obstruksi akibat exostoses (Surfer’s ear) | Penurunan pendengaran bertahap, otalgia | |
Obstruksi akibat benda asing | Penurunan pendengaran bertahap, otalgia | |
Otitis externa | Otalgia, keluarnya cairan dari telinga | |
Tuli Sensorineural | ||
Gangguan | Riwayat | |
Autoimun | Penurunan pendengaran progresif cepat dan bilateral, vertigo | |
Neoplasma | Penurunan pendengaran progresif lambat dan unilateral disertai tinnitus, nyeri kepala | |
Meningitis/Labirinititis | Komplikasi otitis media, penurunan pendengaran yang berkembang | |
Meniere | Rasa penuh pada telinga episodik, vertigo, tinnitus, penurunan pendengaran | |
Paparan suara keras | Paparan suara keras mendadak secara akut (135 dB), dan secara kronik (85 dB) | |
Ototoxin | Penurunan pendengaran berkembang bertahap, adanya paparan ototoksik | |
Presbikusis | Usia tua, riwayat keluarga | |
Trauma | Riwayat trauma pada kepala yang baru terjadi atau pernah terjadi |
Sumber: dr. Nicholas, 2020[1]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli