Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) general_alomedika 2022-09-29T08:35:39+07:00 2022-09-29T08:35:39+07:00
Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Indikasi utama operasi bypass jantung atau dikenal dengan coronary artery bypass graft atau CABG pada kasus penyakit jantung koroner dimana terdapat blokade derajat tinggi pada cabang utama ataupun jika tindakan percutaneous coronary intervention (PCI) gagal mengatasi blokade. Beberapa contoh kasus yang akan menerima manfaat dari prosedur CABG adalah:

  • Stenosis pada arteri koroner sinistra sebanyak lebih dari 50%
  • Stenosis pada proximal left anterior descending (LAD) artery dan proximal circumflex artery sebanyak 70%
  • Gangguan pada tiga pembuluh darah koroner pasien yang asimptomatik atau dengan angina stabil

  • Gangguan pada tiga pembuluh darah dan stenosis LAD pada pasien dengan gangguan ventrikel kiri
  • Adanya gangguan pada satu atau dua pembuluh darah yang disertai dengan kerusakan otot miokard luas pada pasien dengan angina stabil
  • Iskemia pada pasien NSTEMI (Non ST Elevasi Miokard Infark) yang tidak respon dengan terapi
  • Gangguan fungsi ventrikel kiri dengan adanya defek anatomi yang masih dapat direvaskularisasi
  • Sebagai tindakan kegawatdaruratan pada pasien dengan STEMI (ST Elevasi Miokard Infark) yang tidak memungkinkan untuk dilakukan PCI
  • Tindakan kegawatdaruratan pada pasien dengan syok kardiogenik akibat infark miokard[4]

Sebuah meta analisis yang mengevaluasi data dari 11 uji klinik dengan total partisipan 11.518 pasien melaporkan bahwa CABG menghasilkan mortalitas lebih rendah dibandingkan PCI pada pasien dengan multivessel disease, terutama pasien dengan diabetes atau kompleksitas keterlibatan arteri yang tinggi.[5]

Gagal PCI

CABG segera untuk mengembalikan aliran arteri yang infark setelah gagal PCI hanya dipertimbangkan pada pasien dengan iskemia yang masih berlangsung dan area miokardium berisiko yang luas.

Pada beberapa kasus, setelah PCI primer, pembuluh darah masih teroklusi atau adanya aliran rendah akibat embolisasi distal (tidak ada aliran kembali/no-reflow). Fenomena no-reflow adalah reperfusi mikrovaskular yang tidak berhasil bahkan pada adanya arteri koroner epikardial yang paten. Hal ini umumnya terjadi pada reperfusi dengan PCI sebagai tata laksana dari STEMI, setelah iskemia miokard berkepanjangan, atau dengan beban trombus yang besar. Karena CABG jarang sekali dapat memperbaiki perfusi pada subtended myocardium di kondisi no-reflow, CABG segera dapat membahayakan serta menempatkan pasien pada risiko yang tidak diperlukan.[6]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

4. Gaudino MFL, Spadaccio C, Taggart DP. State-of-the-Art Coronary Artery Bypass Grafting: Patient Selection, Graft Selection, and Optimizing Outcomes. Interv Cardiol Clin. 2019;8:173–98.
5. Head SJ, Milojevic M, Daemen J, Ahn JM, Boersma E, Christiansen EH, et al. Mortality after coronary artery bypass grafting versus percutaneous coronary intervention with stenting for coronary artery disease: a pooled analysis of individual patient data. The Lancet 2018;391:939–48.
6. Lawton JS, Tamis -Holland Jacqueline E., Bangalore S, Bates ER, Beckie TM, et al. 2021 ACC/AHA/SCAI Guideline for Coronary Artery Revascularization. J Am Coll Cardiol. 2022;79:e21–129.

Pendahuluan Coronary Artery Bypa...
Kontraindikasi Coronary Artery B...

Artikel Terkait

  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
    Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
  • Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
    Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 20:46
Perempuan 74 tahun dengan batuk, nyeri dada, takikardi dan SpO2 80% apa mengarah ke ACS?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mohon ijin konsul pasien Perempuan, 74 thKeluhan: sesak sejak 1 hari SMRS, nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-). Kedua kaki bengkak sejak 2 hari SMRS....
dr. Desta Fransisca
Dibalas 05 Agustus 2024, 16:24
Pekerja tambang dengan penyakit jantung
Oleh: dr. Desta Fransisca
1 Balasan
Alo dok, saya memiliki pasien yang bekerja sebagai pekerja tambang, dengan jobdesk sebagai org elektrik. Dari hasil MCU mengarah ke ACS asimptopmatic....
Anonymous
Dibalas 27 Mei 2024, 06:57
Nyeri dada tipikal dengan EKG normal
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokterIzin bertanya dok jika pada pasien terdapat nyeri dada kiri seperti tertindih tembus ke punggung dan menjalar ke lengan, disertai dengan mual (+)...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.