Komplikasi Perikardiosentesis
Komplikasi perikardiosentesis yang paling umum adalah aritmia, cedera arteri koroner atau bilik jantung, hemotoraks, pneumothorax, pneumoperikardium, dan cedera hati. Prosedur ini idealnya dilakukan oleh klinisi yang berpengalaman, karena akan mempengaruhi luaran prosedural.[6,15]
Komplikasi Mayor
Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 700 pasien menunjukkan tingkat komplikasi mayor akibat perikardiosentesis sebesar 1,1%. Komplikasi mayor dalam studi ini mencakup pneumothorax, laserasi miokardium yang memerlukan pembedahan toraks, dan patahnya kateter intraperikardium selama penarikan yang memerlukan pembedahan untuk ekstraksi kateter yang tertinggal.[15]
Cedera pada Organ Lain
Perikardiosentesis dikerjakan menggunakan jarum yang dapat menyebabkan cedera pada organ lain yang berdekatan dengan jalur insersi jarum. Komplikasi yang perlu diwaspadai adalah aritmia, cedera pada arteri koroner atau bilik jantung, hemothorax, pneumothorax, dan pneumoperikardium. Pada kasus di mana organ hepar berdekatan dengan lokasi insersi jarum, dapat terjadi cedera pada hepar ataupun organ dalam di sekitarnya.[6,15]
Perdarahan
Koagulopati atau trombositopenia kerap dianggap sebagai kontraindikasi relatif perikardiosentesis karena akan meningkatkan risiko komplikasi perdarahan. Namun, terdapat studi yang menunjukkan tidak ada peningkatan risiko perdarahan setelah perikardiosentesis dengan panduan ekokardiografi pada pasien dengan INR > 2 atau jumlah trombosit kurang dari 50 × 10⁹/L.[15]