Pedoman Klinis Thoracocentesis
Pedoman klinis thoracocentesis (thoracentesis) atau pleural tap meliputi penentuan indikasi diagnostik atau terapeutik, persiapan pasien melalui permintaan informed consent, penggunaan USG untuk mengonfirmasi lokasi pungsi, dan eksekusi prosedur thoracocentesis. Beberapa poin yang perlu diingat terkait thoracocentesis antara lain:
- Thoracocentesis diindikasikan untuk mengeluarkan cairan patologis dari rongga pleura, misalnya pada efusi pleura, empiema, atau hemothorax. Tindakan ini dapat dilakukan untuk kepentingan diagnostik maupun terapeutik
- Pada thoracocentesis diagnostik, volume cairan yang diaspirasi biasanya tidak banyak karena bertujuan untuk identifikasi etiologi. Namun, pada thoracocentesis terapeutik, volume cairan yang diaspirasi biasanya lebih banyak
- Kontraindikasi relatif thoracocentesis adalah infeksi pada kulit area pungsi dan defisit koagulasi darah
- Sebelum melakukan tindakan, dokter perlu meminta informed consent dari pasien atau keluarga serta menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi. Contoh komplikasi adalah pneumothorax, hemothorax, infeksi, perdarahan, dan nyeri
- Tindakan dilakukan dengan anestesi lokal dan dapat disertai sedasi. USG dapat digunakan untuk menentukan lokasi pungsi. Aspirasi cairan tidak boleh melebihi 1.5 liter per aspirasi
Setelah selesai prosedur, pantau tanda vital pasien selama 48 jam.[1,6-8]