Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Thoracocentesis general_alomedika 2023-01-27T08:44:55+07:00 2023-01-27T08:44:55+07:00
Thoracocentesis
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Thoracocentesis

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Teknik thoracocentesis (thoracentesis) atau pleural tap dilakukan secara aseptik dan dilakukan dengan anestesi lokal. Sedasi juga dapat diberikan bila diperlukan. Pada thoracocentesis diagnostik yang bertujuan untuk mencari etiologi penyakit, volume cairan yang diaspirasi biasanya hanya sedikit. Namun, volume cairan yang diaspirasi pada thoracocentesis terapeutik biasanya lebih besar.

Persiapan Pasien

Informed consent penting dilakukan sebelum tindakan. Dalam proses informed consent, dokter perlu menjelaskan kepada pasien atau keluarga mengenai kondisi yang dialami, alasan mengapa thoracocentesis dibutuhkan, apa komplikasi thoracocentesis, dan apa risiko bila tindakan tidak dilakukan. Dokter juga dapat menjelaskan langkah prosedur yang akan dilakukan dan alternatif tindakan lain.[6]

Persiapan lain yang juga diperlukan adalah penilaian kelayakan pasien untuk menjalani thoracocentesis. Pemeriksaan laboratorium seperti prothrombin time (pT), international normalized ratio (INR), dan jumlah platelet perlu dilakukan. Pasien dengan defisit koagulasi yang tidak terkoreksi tidak dianjurkan menjalani prosedur. Penggunaan obat pengencer darah juga sebaiknya dihentikan terlebih dahulu selama 5 hari. Hal ini dapat dikecualikan pada kondisi emergensi yang membutuhkan tindakan segera.[4]

Ultrasonografi bedside dapat dilakukan untuk menentukan lokasi thoracocentesis. Hasil studi yang ada menunjukkan bahwa penggunaan USG untuk thoracocentesis dapat mengurangi risiko komplikasi berupa pneumothorax.[1,6]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk thoracocentesis antara lain:

  • Jarum khusus thoracocentesis yang umumnya berukuran 18 G dengan kateter berukuran 8 F mengelilingi di sekitarnya dan memiliki 3-way stopcock

  • Jika tidak ada jarum torakosentesis khusus, siapkan jarum suntik intravena (IV) yang berukuran 18 G dan dihubungkan dengan syringe 60 ml
  • Jarum suntik 22 G dan 25 G
  • Syringe 5 ml, 10 ml, dan 60 ml
  • Set tubing
  • Antiseptik atau larutan chlorhexidine
  • Lidocaine 1% atau 2% sebanyak 10 ml

  • Specimen vials atau tabung darah

  • Kantong drain atau botol vakum
  • Duk steril
  • Adhesive dressing
  • Kassa steril[6]

Posisi Pasien

Pada pasien yang sadar, thoracocentesis dapat dilakukan dalam posisi pasien duduk agak condong ke arah depan. Namun, pada pasien yang tidak sadar atau tidak dapat duduk, tindakan bisa dilakukan dalam posisi pasien berbaring supinasi.[1,6]

Prosedural

Sesuai anatomi tubuh, thoracocentesis sebaiknya dilakukan pada segitiga perbatasan, di mana bagian anterior dibatasi oleh sisi lateral otot pektoralis mayor, bagian lateral dibatasi oleh sisi lateral otot latissimus dorsi, bagian superior dibatasi oleh dasar axilla, dan bagian inferior dibatasi oleh sela iga ke-5. Namun, umumnya penusukan jarum thoracocentesis dilakukan pada linea midaksilaris pada sela iga 6, 7, atau 8.[4]

Prosedur sebaiknya dilakukan dengan panduan USG. Alat USG sebaiknya diletakkan di lokasi tersebut agar dapat melihat jelas efusi pleura yang ada. Pada saat penusukan, pasien diminta untuk menarik dan menahan napas untuk mencegah cedera paru.[3,4]

Langkah-langkah thoracocentesis adalah sebagai berikut:

  • Identifikasi ada tidaknya kelainan kulit di sekitar lokasi tusukan. Thoracocentesis tidak dapat dilakukan apabila ada kelainan kulit di lokasi tusukan.
  • Lakukan tindakan aseptik terlebih dahulu. Lokasi tusukan dapat dibersihkan dengan larutan antiseptik atau chlorhexidine.
  • Letakkan duk steril di sekitar lokasi tusukan dan handuk di tempat pasien duduk.
  • Agen anestesi lokal (lidocaine) diberikan hingga menginfiltrasi kulit, jaringan subkutan, periosteum iga, otot interkostal, dan pleura parietal. Dokter juga dapat melakukan aspirasi untuk melihat cairan pleura dan mengonfirmasi posisi jarum.
  • Sedasi minimal juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas pasien.
  • Tusukkan jarum menembus kulit hingga rongga pleura. Jarum ditusukkan pada sisi superior tulang iga karena bagian inferior tulang iga menempel dengan jaringan neurovaskular.
  • Jarum ditusukkan sedalam ±5 cm. Jangan lupa menyambungkan bagian ujung jarum yang berada di luar tubuh pasien dengan syringe atau botol vakum untuk mengaspirasi cairan.
  • Aspirasi disarankan tidak melebihi 1.5 liter cairan pada sekali pungsi
  • Jika sudah selesai, jarum dikeluarkan secara perlahan lalu luka ditutup dengan kassa steril dan perban[6]

Follow Up

Follow up dengan rontgen toraks rutin tidak disarankan karena komplikasi seperti kasus pneumothorax biasanya sudah dapat teridentifikasi dengan baik lewat USG.[6]

Pasien sebaiknya diobservasi selama minimal 48 jam untuk memastikan tanda-tanda vital baik setelah thoracocentesis. Apabila terjadi perubahan keadaan umum dan tanda vital, identifikasi komplikasi yang mungkin terjadi akibat thoracocentesis, misalnya pneumothorax, edema paru, atau hemothorax. Obat antinyeri dan antibiotik dapat diberikan jika ada indikasi. Hindari antiplatelet dan antikoagulan.[7,8]

Referensi

1. Wiederhold BD, Amr O, Modi P, et al. Thoracentesis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441866/
3. Kalifatidis A, Lazaridis G, Baka S, et al. Thoracocentesis: from bench to bed. J Thorac Dis. 2015;7(S1):1-4.
4. DeBiasi E, Puchalski J. Thoracentesis: State-of-the-Art in Procedural Safety, Patient Outcomes, and Physiologic Impact. SAGE. 2016;3:1-10.
6. Brauner M. Thoracentesis. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/80640-overview
7. Markham Stouffville Hospital. Interventional Radiology: Discharge Instructions – Thoracentesis. 2020. https://www.msh.on.ca/sites/default/files/2019%20documents/Thoracentesis.pdf
8. Saint Luke’s. Discharge Instructions for Thoracentesis. 2020. https://www.saintlukeskc.org/health-library/discharge-instructions-thoracentesis

Kontraindikasi Thoracocentesis
Komplikasi Thoracocentesis

Artikel Terkait

  • Waktu Tepat Pemasangan Kateter Interkostal pada Efusi Parapneumonia
    Waktu Tepat Pemasangan Kateter Interkostal pada Efusi Parapneumonia
  • Untung-Rugi Terapi Fibrinolitik Intrapleura untuk Empiema
    Untung-Rugi Terapi Fibrinolitik Intrapleura untuk Empiema
  • Pemilihan Sclerosing Agent untuk Mencegah Berulangnya Efusi Pleura Masif
    Pemilihan Sclerosing Agent untuk Mencegah Berulangnya Efusi Pleura Masif
  • Profil Bakteriologi Cairan Efusi Pleura
    Profil Bakteriologi Cairan Efusi Pleura
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Oktober 2023, 08:28
Selang thoracocentesis bergerak berirama seperti ketukan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo ts, saya izin bertanya..Tadi saya melakukan thoracocentesis bersama dokter paru.Nah ketika melakukan proses tsb, ketika cairan mengalir dalam selang,...
Anonymous
Dibalas 08 September 2022, 16:01
Cara mengetahui penyebab efusi pleura akibat rheumatoid arthritis - Paru Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Fajar Agung, Sp. P, saya ingin bertanya, saya pernah membaca bahwa kondisi efusi pleura dapat muncul pada pasien dengan rheumatoid arthritis (RA)...
Anonymous
Dibalas 02 November 2021, 12:40
Indikasi pleural tapping - Paru Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DR. dr. Harsini, SpP(K), FISRMohon bertanya dok, pasien efusi pleura seperti apakah yang wajib menjalani drainase atau pleural tapping? dan pasien efusi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.