Teknik Coronary Computed Tomography Angiography
Teknik pemeriksaan coronary computed tomography angiography (CCTA) memiliki instruksi yang harus dilakukan baik sebelum maupun saat pemeriksaan sehingga hanya dapat dilakukan pada pasien yang kooperatif. Pemeriksaan fungsi ginjal dan EKG harus dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah pemeriksaan ini dapat dilakukan atau tidak.
Persiapan Pasien
Persiapan pasien sebelum dilakukannya pemeriksaan CCTA adalah sebagai berikut:
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Beberapa hal harus ditanyakan dan diperiksakan kepada pasien untuk menyingkirkan hal-hal yang menjadi kontraindikasi dan penyulit tindakan:
-
Riwayat anafilaksis, termasuk terhadap kontras
- Riwayat kehamilan
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat obat rutin, terutama metformin atau obat lain yang mempengaruhi fungsi ginjal
- Berat badan dan tinggi badan
- Tanda-tanda vital
- Pemeriksaan fisik jantung dan paru
-
Riwayat anafilaksis terhadap kontras [10-12]
Fungsi Ginjal
Pemeriksaan ureum dan kreatinin diperlukan untuk menentukan fungsi ginjal pasien sebelum tindakan CCTA. Tingkat keparahan gangguan ginjal yang tidak diperbolehkan untuk dilakukannya CCTA beragam dan bergantung pada peraturan dari fasilitas kesehatan. Namun, apabila terdapat gangguan ginjal berat pada pasien, sebaiknya pertimbangkan penggunaan modalitas lain. [10,11]
Elektrokardiogram
Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) bertujuan untuk mengetahui adanya aritmia pada pasien sebelum dilakukan pemeriksaan. Hasil EKG pada pasien yang disarankan adalah ritme sinus. Terdapatnya aritmia pada pasien dapat mengurangi kualitas gambar diagnostik CCTA sehingga disarankan untuk menggunakan modalitas lain.
Instruksi praCCTA
Beberapa hal perlu dilakukan pasien sebelum dilakukannya pemeriksaan CCTA, yaitu:
- Puasa makan minimal 4 jam sebelum pemeriksaan
- Jaga hidrasi dengan minum air putih sampai 1 jam sebelum pemeriksaan
- Stop konsumsi metformin 48 jam sebelum pemeriksaan
- Dilarang mengonsumsi produk kafein, termasuk kopi, teh, pil diet, dan pil energi, selama 12 jam sebelum pemeriksaan
- Minum obat jantung rutin seperti biasa
- Tidak menggunakan inhibitor fosfodiesterase selama 24 jam sebelum pemeriksaan[11,12]
Premedikasi Pasien Suspek Alergi Kontras
Apabila terdapat kecurigaan alergi kontras pada pasien, klinisi dapat memberikan prednison 50 mg per oral 13 jam, 7 jam, dan 1 jam sebelum pemeriksaan. Pilihan obat lainnya, seperti diphenhydramine 50 mg juga dapat diberikan 1 jam sebelum pemeriksaan. Akan tetapi, lebih disarankan untuk menggunakan modalitas lain apabila pasien sudah jelas memiliki riwayat alergi kontras.[11,12]
Pemasangan Intravena
Pemasangan intravena harus dapat berhasil mengalirkan cairan dengan aliran kecepatan tinggi. Penggunaan kateter intravena 18-gauge pada vena antekubital kanan lebih disarankan. Pada pasien yang lebih kecil, kateter 20-gauge dapat digunakan.[11,12]
Premedikasi Pasien
Pada pasien yang sudah dinyatakan dapat dilakukan pemeriksaan CCTA harus mendapatkan beberapa premedikasi, sebagai berikut:
Nitrogliserin:
Nitrogliserin diberikan untuk mencapai vasodilatasi arteri koroner dengan cara relaksasi otot polos vaskular. Dosis yang disarankan adalah 400 – 800 mcg dan diberikan secara sublingual. Obat ini dapat diberikan sekitar 5 menit sebelum pemeriksaan. Beberapa efek samping obat dapat terjadi, seperti hipotensi, sakit kepala, dan pusing. [10-12]
Penyekat Beta:
Penyekat beta (β-blocker) seperti bisoprolol diberikan untuk efek menurunkan denyut jantung sampai 60 – 65 kali/ menit. Dosis yang diberikan sebanyak 50–100 mg pada 60–90 menit sebelum pemeriksaan. Efek samping penyekat beta dapat berupa hipotensi, gagal jantung perburukan, bradikardia, dan bronkospasme. Pasien gagal jantung dekompensata, AV block derajat dua, hipotensi, dan asma tidak diperbolehkan untuk minum obat penyekat beta. Obat pilihan lain yang dapat digunakan apabila pasien kontraindikasi penyekat beta adalah verapramil 240 mg. [10-12]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan CCTA adalah sebagai berikut:
- Sarung tangan steril
- Cairan antiseptik
- Kasa steril
- Jarum 18G / 20G
- Nitrogliserin Sublingual (SL) 400 – 800 mcg
- Beta blocker tablet 50 – 100 mg
- Elektrokardiogram
- Kontras iodinasi 50 – 120 cc
- Cairan Salin 500 cc
-
Dual-head power injection pump
-
CT scan 64 slice [11,12]
Posisi Pasien
Pasien diposisikan supinasi pada papan scan dan kemudian ketinggian dari papan scan diatur agar posisi pasien sesuai.[11,12]
Prosedural
Langkah-langkah prosedur CCTA adalah sebagai berikut:
-
Pasien diposisikan secara supinasi pada papan scan
-
Atur ketinggian papan scan sampai titik tengah gantry (perpotongan garis x dan y) berada pada 1/3 anterior dada. Pasien dapat diminta untuk mengangkat lengan di atas kepala untuk menyingkirkan artefak humerus yang dapat mengganggu visualisasi jantung
-
Pasang lead EKG di luar area scan jantung untuk mencegah adanya artefak. Lead EKG dapat dipasang pada lengan kiri (bawah klavikula kiri), lengan kanan (bawah klavikula kanan), dan pelvis/panggul bawah kiri
-
Pasien diminta untuk menahan napas selama 5 – 15 detik dan jangan banyak bergerak selama prosedur scan dilakukan
- Kontras sebanyak 50 – 120 mL dimasukkan lewat intravena dengan kecepatan rata-rata 4 – 7 mL/detik yang diikuti dengan cairan salin
-
Scan kemudian dilakukan pada area yang ingin dilihat selama 1-2 detik setelah inisiasi agen kontras
- Pasien tidak boleh beranjak sampai teknisi menyetujui hasil pemeriksaan. Pemeriksaan ulang diperlukan apabila hasil kurang jelas
- Selesai pemeriksaan, intravena pasien dapat dilepas dan pasien dapat meninggalkan ruangan pemeriksaan [11,12]
Follow Up
Setelah pemeriksaan, pasien dapat langsung dilakukan evaluasi efek samping prosedur CCTA. Pemakaian kontras pada pasien biasanya dapat memberikan gejala panas, flushing, dan rasa metalik pada mulut pasien selama 1–2 menit. Akibat penurunan tekanan darah akibat penggunaan nitrogliserin, pasien dapat mengalami pusing pasca CCTA. Oleh karena itu, pasien disarankan duduk terlebih dulu setelah prosedur.
Pemeriksaan ulang tanda vital pasien perlu langsung dilakukan setelah pemeriksaan. Pasien juga dianjurkan untuk minum air putih untuk mempercepat pengeluaran kontras pada ginjal. Apabila gejala pasien sudah menghilang dengan tanda vital yang stabil maka pasien dapat meninggalkan ruangan dan dapat melakukan aktivitas normal seperti biasa. Pertemuan berikutnya dilakukan untuk pembahasan hasil pemeriksaan disertai dengan follow up keluhan pasien setelah pemeriksaan CCTA. [11,12]