Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules

Oleh :
dr. ALOMEDIKA

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules berisi salbutamol, yaitu obat golongan beta 2 agonis kerja cepat selektif atau selective short-acting β2 agonist (SABA).[1,2] Obat Ventolin secara luas digunakan dalam pengobatan asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Salbutamol sebagai reliever bermanfaat juga untuk mencegah eksaserbasi asma akibat olahraga.[1,3]

Mekanisme Kerja Ventolin

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules bekerja secara selektif pada reseptor β2 untuk menghasilkan efek bronkodilatasi dengan dampak yang minimal pada jantung.[1,4]

Melalui aktivasi reseptor β2 adrenergik, terjadi peningkatan produksi cyclic adenosine-3', 5'-monophosphate (cAMP) yang mengaktifkan protein kinase A, sehingga menghambat proses yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. Pada akhirnya, salbutamol menyebabkan relaksasi pada otot polos saluran napas, mulai dari trakea hingga ke bronkiolus terminal, sehingga melegakan bronkospasme dan gejala asma.[2,5]

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules secara langsung dapat merelaksasi otot polos bronkial setelah dihirup oleh pasien, tanpa melalui aliran darah terlebih dahulu. Kadar salbutamol dalam darah mungkin akan meningkat sekitar 2‒3 jam setelah inhalasi, tetapi tetap dalam kadar yang rendah selama diberikan dalam dosis yang dianjurkan. Kadar yang rendah ini mengurangi efek samping sistemik salbutamol.[1,4]

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules memiliki onset kerja cepat yang cepat dalam 5 menit dan dapat mencapai puncak bronkodilatasi dalam 10 menit.[6]

Salbutamol terutama diekskresikan melalui urin, dengan sekitar 80‒100% dari dosis yang diberikan melalui inhalasi. Metabolitnya juga dikeluarkan melalui urin sebanyak 60% dan sisanya melalui feses. Waktu paruh salbutamol inhaler dan nebuliser relatif singkat, yaitu 3‒5 jam setelah pemberian. Belum ada laporan bahwa salbutamol telah terdeteksi di dalam air susu ibu (ASI).[1,4]

Formulasi Ventolin

Untuk penggunaan secara inhalasi, Ventolin tersedia dalam 2 bentuk, yaitu:

  • Ventolin Inhaler: pressurised metered-dose inhaler yang memberikan 100 μg salbutamol (sebagai sulfat) per satu kali aktuasi (semprotan). Setiap tabung inhaler berisi setidaknya 200 aktuasi.[7]

ventolin inhaler

  • Ventolin Nebules 2,5 mg: larutan untuk nebuliser yang mengandung konsentrasi salbutamol 0,1% (1 mg salbutamol, sebagai sulfat, dalam 1 mL). Setiap nebul mengandung 2,5 mL larutan setara dengan 2,5 mg salbutamol.[8]

ventolin nebules

Tabel 1. Deskripsi Singkat Ventolin

Deskripsi Singkat Ventolin

Indikasi dan Dosis Ventolin

Ventolin diindikasikan untuk meredakan bronkospasme akut, baik pada pasien asma dan PPOK. Ventolin juga dapat digunakan sebagai pencegahan bronkospasme yang disebabkan oleh alergen atau olahraga, yang dikenal sebagai exercise-induced bronchospasm.[1,7,8]

Dosis Meredakan Bronkospasme Akut

Dosis Ventolin Inhaler adalah:

  • Dewasa: 100 atau 200 μg atau 1‒2 aktuasi (semprotan).
  • Anak usia 4 tahun ke atas: 100 μg atau 1 aktuasi, yang bisa ditingkatkan hingga 200 μg jika dibutuhkan. Pemberian untuk pasien anak sangat dianjurkan untuk menggunakan metered dose inhaler (MDI)
  • Ventolin inhaler digunakan setiap 4‒6 jam sesuai kebutuhan.[7]

Dosis Ventolin Nebules 2,5 mg adalah:

  • Dewasa dan anak usia 2 tahun ke atas: dosis awal 2,5 mg dan dapat ditingkatkan menjadi 5 mg.
  • Bayi <18 bulan: tidak direkomendasikan, efikasi klinis masih belum pasti.
  • Ventolin Nebules dapat diulang 4 kali sehari, di mana duration of action pada kebanyakan pasien adalah 4‒6 jam.
  • Pada orang dewasa, dosis tinggi hingga 40 mg/hari harus diberikan di bawah pengawasan medis yang ketat di rumah sakit, untuk pengobatan obstruksi saluran napas berat.[8]

Sediaan Ventolin  Nebules dirancang untuk digunakan tanpa diencerkan. Namun, jika dibutuhkan (misalnya pemberian >10 menit), Ventolin Nebules dapat diencerkan menggunakan cairan salin fisiologis steril. Larutan dalam nebules harus digunakan dengan nebuliser, di bawah arahan dokter. Larutan tidak boleh disuntikkan atau ditelan.[8]

Dosis Mencegah Bronkospasme Akibat Alergen atau Olahraga

Dosis Ventolin Inhaler adalah:

  • Dewasa: 200 μg atau 2 aktuasi.
  • Anak: 100 μg atau 1 aktuasi sebelum challenge atau berolahraga, di mana dosis bisa ditingkatkan hingga 200 μg.[7]
  • Inhaler harus digunakan 15‒30 menit sebelum challenge atau berolahraga.[10,11]

Efek Samping dan Interaksi Obat Ventolin

Kadar salbutamol dalam darah setelah inhalasi dapat meningkat tetapi tetap dalam kadar yang rendah, sehingga efek samping sistemik akibat penggunaan Ventolin tidak umum dilaporkan.[1,4] Reaksi yang merugikan telah dilaporkan oleh <3% subjek dewasa dan remaja yang menerima ventolin.[12]

Efek samping yang umumnya dilaporkan akibat penggunaan Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules adalah tremor, nyeri kepala, dan takikardia. Sementara, efek samping yang jarang di antaranya angioedema, urtikaria, hipotensi, aritmia jantung, iritasi mulut dan tenggorokan, batuk, dan kram otot.[7,8,12]

Peringatan dan kewaspadaan terkait penggunaan Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules adalah:

  • Ventolin harus diberikan dengan hati-hati kepada pasien dengan tirotoksikosis.[7,8]
  • Terapi SABA parenteral dan nebulisasi berisiko hipokalemia yang berpotensi serius. Kadar kalium serum harus dipantau, khususnya pada pasien asma berat akut dengan hipoksia yang diberikan kombinasi terapi turunan xantin, steroid, serta diuretik.[8]
  • Bronkospasme paradoks dapat terjadi, yaitu peningkatan mengi segera setelah inhalasi SABA. Kondisi ini harus segera ditangani dengan pemberian SABA sediaan lain atau atau bronkodilator inhalasi kerja cepat yang berbeda.[7,8]
  • Ventolin dapat menginduksi perubahan metabolik yang reversibel, misalnya peningkatan kadar gula darah. Pasien diabetes mungkin berisiko mengalami ketoasidosis, terutama jika mendapat terapi kombinasi kortikosteroid.[8]
  • Terapi SABA parenteral dan nebulisasi dosis tinggi dapat menyebabkan asidosis laktat, walaupun jarang dilaporkan. Peningkatan kadar laktat dapat menyebabkan dispnea dan hiperventilasi kompensasi, yang dapat disalah artikan sebagai tanda kegagalan pengobatan asma.[8]

Interaksi obat yang perlu diperhatikan saat menggunakan Ventolin inhaler dan nebuliser adalah:

  • Salbutamol tidak boleh diresepkan bersama dengan obat beta-bloker non-selektif, seperti propranolol, karena dapat menurunkan efektivitas salbutamol di dalam paru-paru dan mungkin dapat memicu bronkospasme berat pada pasien asma.[4]
  • Salbutamol tidak boleh digunakan bersama antidepresan tricyclic antidepressants (TCA) atau monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), karena dapat meningkatkan kadar dosis salbutamol inhaler dan nebuliser di dalam sirkulasi.[4]

Kontraindikasi dan Peringatan Ventolin

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas terhadap salah satu komponennya. Perlu diingat bahwa peningkatan penggunaan SABA dapat menjadi tanda perburukan kondisi asma. Dalam kondisi ini, penilaian ulang rencana terapi pasien perlu dilakukan.[7,8]

Pengawasan Klinis Ventolin

Pengawasan klinis yang utama selama penggunaan Ventolin adalah perbaikan bronkospasme. Pemantauan asma sebagian besar berdasarkan frekuensi gejala, yaitu berapa hari gejala muncul dalam seminggu, berapa kali gejala nokturnal yang membangunkan pasien dalam seminggu, berapa kali muncul gejala yang membatasi pasien dalam berolahraga atau aktivitas lain, dan frekuensi kebutuhan salbutamol.[3]

Fungsi paru-paru juga dapat dipantau dengan spirometri, yaitu mengukur forced expiratory volume (FEV) dan peak flow.[7,8]

Untuk pasien gawat darurat atau pasien rawat inap dengan eksaserbasi asma parah yang membutuhkan Ventolin dosis tinggi, pemantauan medis harus mencakup tekanan darah, denyut jantung, EKG, serta kadar kalium dan glukosa dalam darah.[7,8]

Kesimpulan

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules bekerja dengan mekanisme merelaksasi otot polos bronkial, langsung setelah inhalasi tanpa melalui aliran darah terlebih dahulu dan metabolisme lintas pertama.[1,4] Bahan aktif Ventolin adalah salbutamol, yaitu selective short-acting β2 agonist (SABA) yang melegakan gejala asma maupun PPOK secara cepat.[1]

Ventolin Inhaler dan Ventolin Nebules memiliki onset kerja cepat yang cepat dalam 5 menit dan dapat mencapai puncak bronkodilatasi dalam 10 menit.[6] Ventolin Inhaler dibandingkan dengan oral memungkinkan dosis yang lebih kecil, penurunan efek samping sistemik dan efek bronkodilatasi yang lebih baik.[1,4]

Manfaat Ventolin inhaler lainnya adalah mencegah exercise-induced bronchospasm, di mana obat digunakan 15‒30 menit sebelum challenge atau berolahraga.[10,11] Ketika SABA digunakan dengan tepat untuk mengurangi gejala, SABA tidak berkontribusi terhadap peningkatan angka kematian.[13]

barcode ventolin inhaler dan nebules

Referensi