Setelah kehamilan ektopik, konseling terkait pemilihan alat kontrasepsi dan perencanaan kehamilan berikutnya perlu dilakukan. Hal ini penting untuk membantu pasien mencegah kehamilan...(Baca Selengkapnya)

Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan salah satu metode kontrasepsi yang umum digunakan oleh masyarakat. Metode ini memiliki banyak...(Baca Selengkapnya)

Intrauterine device (IUD) hormonal levonorgestrel merupakan salah satu metode kontrasepsi reversible jangka panjang. Namun, penggunaannya berpotensi menyebabkan berbagai efek samping. Masa penggunaan...(Baca Selengkapnya)

Intrauterine device (IUD) dapat dipasang dini setelah persalinan ataupun ditunda. IUD merupakan metode kontrasepsi yang sering direkomendasikan bagi wanita pascapersalinan karena efikasinya...(Baca Selengkapnya)

Meski kontrasepsi intrauterine atau intrauterine device (IUD) merupakan metode kontrasepsi yang banyak digunakan dengan tingkat keamanan yang tinggi, kehamilan tetap bisa terjadi.  Pemakaian IUD...(Baca Selengkapnya)

Efek samping pemakaian copper intrauterine device (Cu IUD) yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah nyeri perut, kram, dan peningkatan perdarahan saat menstruasi...(Baca Selengkapnya)

Red flags atau tanda bahaya nyeri abdomen pada ibu hamil penting dikenali untuk deteksi dini kegawatdaruratan obstetri, seperti kehamilan ektopik terganggu dan...(Baca Selengkapnya)

Risiko penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease /PID) yang dihubungkan dengan penggunaan intrauterine device (IUD) merupakan sebuah topik yang memengaruhi pemilihan alat...(Baca Selengkapnya)