Penentuan waktu untuk melakukan kolesistektomi pada pankreatitis bilier akut ringan masih kontroversial. Pankreatitis bilier akut adalah jenis pankreatitis akut yang paling umum, yaitu mencakup 40-70% dari semua kasus pankreatitis akut. Menurut klasifikasi Atlanta, pankreatitis akut dibagi berdasarkan tingkat keparahannya menjadi ringan, sedang, dan berat. Sebanyak 80% pasien dengan pankreatitis menderita pankreatitis akut ringan.[1,2]
Kolesistektomi merupakan terapi standar pada pankreatitis bilier akut ringan. Tindakan kolesistektomi dapat dilakukan segera (dalam 48 jam sejak pasien masuk rumah sakit) atau ditunda (dalam lebih dari 2 minggu setelah pasien masuk rumah sakit).[3-5]
Bukti Ilmiah Kolesistektomi Segera vs Kolesistektomi Ditunda pada Pankreatitis Bilier Akut Ringan
Selama beberapa dekade, kolesistektomi yang ditunda menjadi pilihan, karena belum ada kepastian terkait efikasi dan keamanan operasi pada fase akut. Namun, akhir-akhir ini, kolesistektomi segera lebih disukai karena ditemukan memiliki berbagai keuntungan, seperti rendahnya angka readmisi akibat rekurensi pankreatitis. Namun, kolesistektomi segera juga memiliki kekurangan, seperti sulitn mengidentifikasi kantung empedu pada saat operasi karena adanya inflamasi hebat.[3-5]
Rekurensi Kejadian Bilier dan Lama Rawat Inap
Pada suatu studi prospektif oleh Jee et al, disimpulkan bahwa kolesistektomi segera pada kasus pankreatitis bilier akut ringan memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan pertama adalah jumlah rekurensi kejadian bilier yang lebih rendah (0%) dibanding kolesistektomi ditunda (44,12%). Dari 44,12% rekurensi kejadian bilier tersebut, 53,33% memerlukan readmisi; 29,41% memiliki gejala kolik bilier; 8,82% mengalami kolesistitis akut; dan 5,88% menderita pankreatitis bilier berulang.
Keuntungan lain dari kolesistektomi segera adalah rerata lama rawat inap yang lebih pendek, yaitu 8 hari, dibandingkan 9 hari pada pasien yang dilakukan kolesistektomi yang ditunda. Penelitian lain juga menemukan hal serupa, yaitu rerata lama rawat inap pada kolesistektomi segera laparoskopi lebih singkat (3 hari) dibandingkan kolesistektomi ditunda laparoskopi (4 hari).[6,7]
Teknik Operasi Pilihan
Suatu meta analisis yang dipublikasi menjelang akhir tahun 2018 menyatakan bahwa teknik laparoskopi hingga saat ini masih menjadi pilihan untuk kolesistektomi. Kesulitan yang dihadapi pada operasi laparoskopi kolesistektomi segera adalah anatomi dari Triangle of Calot yang sulit diidentifikasi pada kondisi akut sebagai efek inflamasi hebat yang terjadi. Triangle of Calot sendiri merupakan titik awal yang krusial untuk melakukan diseksi pada operasi kolesistektomi laparoskopi. Kesulitan ini menyebabkan ahli bedah sering membutuhkan konversi operasi laparoskopi menjadi kolesistektomi terbuka. Walaupun begitu, perlu diketahui bahwa angka konversi ini tidak berbeda bermakna antara kolesistektomi segera (7,27%) dibanding yang ditunda (6,32%).[1]
Durasi Operasi
Rerata lama operasi antara kolesistektomi segera dibandingkan yang ditunda hampir sama, yaitu 80 menit untuk kolesistektomi segera dan 85 menit untuk kolesistektomi yang ditunda.[6]
Angka Kejadian Komplikasi
Studi oleh Jee et al melaporkan tidak ada komplikasi intraoperatif ditemukan pada kolesistektomi segera, dan terdapat satu komplikasi pada kolesistektomi ditunda. Komplikasi intraoperatif yang ditemukan pada kolesistektomi ditunda adalah laserasi pada serosa duodenum. Namun, temuan ini tidak berbeda bermakna secara statistik.
Sementara itu, angka komplikasi pasca operasi juga ditemukan lebih rendah pada kolesistektomi segera (7,89%) dibandingkan kolesistektomi ditunda (8,82%). Komplikasi pasca operasi ini meliputi infeksi pada daerah operasi dan episode pankreatitis pasca operasi.
Studi lain oleh Yang et al menunjukkan hasil serupa. Ditemukan bahwa komplikasi keseluruhan kolesistektomi segera (6,8%) lebih rendah dibanding kolesistektomi ditunda (13,45%).[6,8]
Kesimpulan
Penanganan pilihan untuk pankreatitis bilier akut ringan adalah kolesistektomi. Kolesistektomi dapat dilakukan secara segera atau ditunda. Hasil studi menunjukkan bahwa kolesistektomi segera memiliki keuntungan berupa lama rawat inap yang sedikit lebih pendek, komplikasi intraoperatif dan pasca operasi yang lebih jarang, dan rekurensi kejadian bilier yang lebih sedikit.
Kolesistektomi segera memiliki kekurangan berupa kesulitan identifikasi anatomi karena adanya inflamasi hebat pada fase akut. Hal ini meningkatkan kebutuhan konversi menjadi operasi terbuka. Namun, studi menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dibandingkan kolesistektomi ditunda.