Farmakologi Piroxicam
Farmakologi piroxicam adalah sebagai agen antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Mekanisme kerja piroxicam tidak sepenuhnya dipahami namun diduga terkait dengan inhibisi sintesis prostaglandin.[7]
Farmakodinamik
Piroxicam merupakan derivat oksikam OAINS yang secara reversibel menghambat enzim siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 (COX-1 dan COX-2). Hal ini akan menyebabkan berkurangnya pembentukan prekursor prostaglandin, yang merupakan mediator inflamasi yang mensensitisasi saraf aferen dan meningkatkan potensi aksi bradikinin dalam menginduksi nyeri.[2,8]
Farmakokinetik
Farmakokinetik piroxicam mengalami beberapa proses, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi.
Absorpsi
Piroxicam dapat diserap baik dengan pemberian secara oral. Setelah itu, obat ini akan mengalami sirkulasi enterohepatik. Konsentrasi puncak plasma dapat tercapai dalam 2 hingga 4 jam. Konsumsi bersamaan dengan makanan akan menunda penyerapan, sehingga kerja obat dalam mengatasi penyakit osteoarthritis dan rheumatoid arthritis menjadi kurang efektif.[2,9]
Distribusi
Setelah proses absorpsi, sekitar 99% piroxicam akan berikatan dengan protein plasma dengan volume distribusi 0,14 L/kg.[4,9]
Metabolisme
Metabolisme piroxicam terjadi melalui hidroksilasi pada rantai samping cincin piridil, konjugasi oleh siklodehidrasi, dan dengan lanjutan reaksi yang mencakup hidrolisis ikatan amida, dekarboksilasi, ring contraction, dan N-demethylation.[2,4]
Eliminasi
Waktu paruh piroxicam cukup panjang, yakni sekitar 30-86 jam. Piroxicam diekskresikan dua kali lebih banyak pada urine dibandingkan pada feses, dimana kurang dari 5% obat diekskresikan dalam urine dalam bentuk tidak diubah.[1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri