Edukasi dan Promosi Kesehatan Leukemia
Edukasi dan promosi kesehatan terkait leukemia perlu mencakup informasi mengenai jenis atau subtipe leukemia yang dialami, misalnya Acute Myeloid Leukemia, Acute Lymphoid Leukemia, Chronic Myeloid Leukemia, dan Chronic Lymphoid Leukemia. Hal ini diikuti dengan penjelasan mengenai opsi terapi yang ada untuk jenis leukemia yang dialami dan bagaimana prognosisnya.[32,35]
Promosi kesehatan bertujuan untuk mengenalkan gejala leukemia yang bervariasi, sehingga meningkatkan kewaspadaan pasien dan keluarga untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mencegah keterlambatan diagnosis dan penanganan.[32,35]
Edukasi Pasien
Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan dan prosedur pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis leukemia. Setelah itu, dokter menjelaskan mengenai leukemia yang diderita, informasi yang diberikan terkait jenis atau subtipe leukemia yang diderita.[32,35]
Pasien juga perlu diberikan informasi mengenai hasil interpretasi dari pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta penatalaksanaan yang akan dilakukan (risiko, manfaat, prosedur terapi, dan follow-up) serta prognosis.[32,35]
Pasien surveilans leukemia perlu diberikan informasi mengenai pemeriksaan follow-up seperti pemeriksaan laboratorium dan evaluasi apus darah tepi untuk mendeteksi temuan abnormal dan gejala baru yang mencurigakan terkait dengan rekurensi dari leukemia.[32,35]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan leukemia adalah dengan menghindari pajanan berbagai zat kimia yang memiliki potensi karsinogenik dan zat sitotoksik, maupun radiasi pengion dosis tinggi. Selain itu, modifikasi gaya hidup juga menjadi salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya leukemia. Modifikasi gaya hidup berupa penerapan pola hidup sehat seperti berhenti merokok, rutin berolahraga dan dukungan nutrisi yang baik.[32,35]
Pengendalian penyakit difokuskan pada deteksi secara dini sehingga dapat dilakukan diagnosis dan penatalaksanaan segera. Skrining mungkin perlu dilakukan pada orang yang memiliki riwayat penyakit hematologi, memiliki anggota keluarga dengan riwayat keganasan hematologi, atau memiliki riwayat paparan radiasi pengion dan riwayat paparan zat karsinogenik.[32,35]
Penulisan pertama oleh: dr. Tanessa Audrey Wihardji