Blighted Ovum (Gestational Anembryonic) - Diskusi Dokter

general_alomedika

https://youtu.be/ICbRUjZacFg Pengertian: Blighted ovum, atau kehamilan anembryonic, adalah kondisi di mana sebuah sel telur yang telah dibuahi (zigot)...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Blighted Ovum (Gestational Anembryonic)

    Dibuat 29 Oktober 2024, 10:50

    https://youtu.be/ICbRUjZacFg

     

    Pengertian: Blighted ovum, atau kehamilan anembryonic, adalah kondisi di mana sebuah sel telur yang telah dibuahi (zigot) tertanam di rahim tetapi tidak berkembang menjadi embrio. Ini adalah salah satu penyebab umum keguguran di awal kehamilan.

    Kriteria Diagnosis dari USG: Diagnosis blighted ovum biasanya dilakukan dengan ultrasonografi (USG). Kriteria diagnosisnya meliputi:

    1. Ketiadaan Embrio: Tidak terlihatnya embrio pada kantong kehamilan yang terlihat.
    2. Kantong Kehamilan yang Besar: Kantong kehamilan dapat terlihat lebih besar dari ukuran normal untuk usia kehamilan, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan embrio.
    3. Ukuran Kantong Kehamilan: Jika kantong kehamilan berukuran lebih dari 25 mm dan tidak terlihat embrio, ini merupakan indikasi kuat blighted ovum.

    Faktor Risiko: Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan blighted ovum meliputi:

    1. Usia Ibu: Ibu yang berusia lebih dari 35 tahun berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, termasuk blighted ovum.
    2. Kondisi Kesehatan: Gangguan genetik, kelainan kromosom pada sperma atau sel telur, dan kondisi medis tertentu (seperti diabetes, gangguan tiroid) dapat meningkatkan risiko.
    3. Riwayat Keguguran: Wanita yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

    Risiko Terulang: Risiko terulangnya blighted ovum bervariasi, tetapi secara umum, jika seorang wanita telah mengalami blighted ovum, kemungkinan untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan berikutnya berkisar antara 10-20%. Namun, faktor individu seperti usia, kesehatan, dan riwayat reproduksi harus dipertimbangkan.

    Tata Kelola:

    1. Tunggu Secara Spontan: Dalam banyak kasus, blighted ovum akan mengalami penyelesaian spontan, dan tubuh akan mengeluarkan jaringan kehamilan sendiri. Ini mungkin memakan waktu beberapa minggu.
    2. Kuretase: Jika tidak ada tanda-tanda keluarnya jaringan, atau jika terdapat gejala seperti perdarahan berat atau infeksi, kuretase mungkin diperlukan untuk membersihkan rahim. Tindakan ini umumnya lebih cepat dan dapat mencegah komplikasi.
    3. Pengawasan B-HCG: Pemeriksaan kadar B-HCG darah dapat dilakukan untuk memantau penurunan kadar hormon kehamilan, yang menunjukkan bahwa jaringan kehamilan telah keluar sepenuhnya. Jika kadar B-HCG masih tinggi setelah beberapa minggu, evaluasi lebih lanjut diperlukan.

    Keputusan tentang apakah harus menunggu secara spontan atau melakukan kuretase tergantung pada kondisi klinis individu, gejala yang dialami, dan preferensi pasien. Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sangat penting untuk menentukan pilihan terbaik.