Status kesehatan nasional saat ini di Indonesia bervariasi, seiring dengan laporan dari WHO bahwa Non Communicable Disease yang kian meningkat dimasa...
Memahami Akses Hemodialysis untuk Pasien Chronic Kidney Disease - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Memahami Akses Hemodialysis untuk Pasien Chronic Kidney Disease
Status kesehatan nasional saat ini di Indonesia bervariasi, seiring dengan laporan dari WHO bahwa Non Communicable Disease yang kian meningkat dimasa sekarang ini, jumlah pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Seperti yang dicatat Indonesian Renal Registry (IRR), pada 2015 pasien baru dengan PGK mencapai 21.050 orang. Kenaikan tercatat pada 2016 sebesar 25.446 orang. Saat ini jumlah pasien PGK di Indonesia diperkirakan lebih 150 ribu orang seiring dengan angka tersebut, tentu terjadi peningkatan pada pelayanan Hemodialysis dan manajemen akses hemodialysis.
Akses hemodialysis terbagi menjadi dari yang permanen dan yang temporary. Untuk yang permanen, biasa disebut ArterioVenous Shunt/Fistula. sedangkan yang sementara yakni kateter hemodialysis (short & long term).
Operasi arteriovenous shunt atau fistula (AVF), umumnya dilakukan oleh dokter Bedah yang kompeten dibidang pembedahan Vaskular (Bedah TKV, Bedah Umum maupun Bedah Vaskular).
Pada 31 Maret 2018, Komisi Vaskular HBTKVI (Perhimpunan Dokter Bedah Toraks Kardiak & Vaskular Indonesia) mengadakan Workshop & Training AV Shunt, kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta Dokter Bedah yang ingin mengupdate ketrampilan Bedah khususnya AV Shunt serta bagaimana manajemennya, didukung penuh oleh AVShuntIndonesia (www.avshuntindonesia.com).
Sebagian banyak pasien CKD saat ini masih dengan akses Hemodialysis meski juga ada CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Seiring hal tersebut juga muncul beberapa problema Akses Hemodialysis pada pasien-pasien CKD seperti Aneurisma pada AVshunt yang memang didukung juga dengan kondisi Hipertensi pada pasien tersebut.
Prinsip AVshunt merupakan penyambungan atau anastomosis Arteri dan Vena agar vena ketika maturasi dapat dijadikan Akses HD oleh nurse HD di Unit HD Rumah Sakit. Manajemen AV Shunt yang baik adalah bila dilakukan dengan cermat dan terukur secara obyektif dari faktor resiko dan penilaian klinis dan penggunaan USG Vaskular pre AVshunt.
Status kesehatan nasional saat ini di Indonesia bervariasi, seiring dengan laporan dari WHO bahwa Non Communicable Disease yang kian meningkat dimasa sekarang ini, jumlah pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Seperti yang dicatat Indonesian Renal Registry (IRR), pada 2015 pasien baru dengan PGK mencapai 21.050 orang. Kenaikan tercatat pada 2016 sebesar 25.446 orang. Saat ini jumlah pasien PGK di Indonesia diperkirakan lebih 150 ribu orang seiring dengan angka tersebut, tentu terjadi peningkatan pada pelayanan Hemodialysis dan manajemen akses hemodialysis.
Akses hemodialysis terbagi menjadi dari yang permanen dan yang temporary. Untuk yang permanen, biasa disebut ArterioVenous Shunt/Fistula. sedangkan yang sementara yakni kateter hemodialysis (short & long term).
Operasi arteriovenous shunt atau fistula (AVF), umumnya dilakukan oleh dokter Bedah yang kompeten dibidang pembedahan Vaskular (Bedah TKV, Bedah Umum maupun Bedah Vaskular).
Pada 31 Maret 2018, Komisi Vaskular HBTKVI (Perhimpunan Dokter Bedah Toraks Kardiak & Vaskular Indonesia) mengadakan Workshop & Training AV Shunt, kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta Dokter Bedah yang ingin mengupdate ketrampilan Bedah khususnya AV Shunt serta bagaimana manajemennya, didukung penuh oleh AVShuntIndonesia (www.avshuntindonesia.com).
Sebagian banyak pasien CKD saat ini masih dengan akses Hemodialysis meski juga ada CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Seiring hal tersebut juga muncul beberapa problema Akses Hemodialysis pada pasien-pasien CKD seperti Aneurisma pada AVshunt yang memang didukung juga dengan kondisi Hipertensi pada pasien tersebut.
Prinsip AVshunt merupakan penyambungan atau anastomosis Arteri dan Vena agar vena ketika maturasi dapat dijadikan Akses HD oleh nurse HD di Unit HD Rumah Sakit. Manajemen AV Shunt yang baik adalah bila dilakukan dengan cermat dan terukur secara obyektif dari faktor resiko dan penilaian klinis dan penggunaan USG Vaskular pre AVshunt.
Terimakasih informasinya dokter!
Sering-sering sharing yaa dok..
Status kesehatan nasional saat ini di Indonesia bervariasi, seiring dengan laporan dari WHO bahwa Non Communicable Disease yang kian meningkat dimasa sekarang ini, jumlah pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD) atau Penyakit Ginjal Kronis (PGK) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Seperti yang dicatat Indonesian Renal Registry (IRR), pada 2015 pasien baru dengan PGK mencapai 21.050 orang. Kenaikan tercatat pada 2016 sebesar 25.446 orang. Saat ini jumlah pasien PGK di Indonesia diperkirakan lebih 150 ribu orang seiring dengan angka tersebut, tentu terjadi peningkatan pada pelayanan Hemodialysis dan manajemen akses hemodialysis.
Akses hemodialysis terbagi menjadi dari yang permanen dan yang temporary. Untuk yang permanen, biasa disebut ArterioVenous Shunt/Fistula. sedangkan yang sementara yakni kateter hemodialysis (short & long term).
Operasi arteriovenous shunt atau fistula (AVF), umumnya dilakukan oleh dokter Bedah yang kompeten dibidang pembedahan Vaskular (Bedah TKV, Bedah Umum maupun Bedah Vaskular).
Pada 31 Maret 2018, Komisi Vaskular HBTKVI (Perhimpunan Dokter Bedah Toraks Kardiak & Vaskular Indonesia) mengadakan Workshop & Training AV Shunt, kegiatan yang diikuti sekitar 70 peserta Dokter Bedah yang ingin mengupdate ketrampilan Bedah khususnya AV Shunt serta bagaimana manajemennya, didukung penuh oleh AVShuntIndonesia (www.avshuntindonesia.com).
Sebagian banyak pasien CKD saat ini masih dengan akses Hemodialysis meski juga ada CAPD (Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis). Seiring hal tersebut juga muncul beberapa problema Akses Hemodialysis pada pasien-pasien CKD seperti Aneurisma pada AVshunt yang memang didukung juga dengan kondisi Hipertensi pada pasien tersebut.
Prinsip AVshunt merupakan penyambungan atau anastomosis Arteri dan Vena agar vena ketika maturasi dapat dijadikan Akses HD oleh nurse HD di Unit HD Rumah Sakit. Manajemen AV Shunt yang baik adalah bila dilakukan dengan cermat dan terukur secara obyektif dari faktor resiko dan penilaian klinis dan penggunaan USG Vaskular pre AVshunt.