Selamat siang Prof. Dr. dr Wimpie Pangkahila, SpAnd-KSAAM.Izin bertanya Prof.. Ada seorang pasien laki2, 53 th, obesitas (+), mengeluh sulit ereksi ketika...
Perlukah terapi preventif pada disfungsi ereksi dengan risiko CVD - Andrologi Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Perlukah terapi preventif pada disfungsi ereksi dengan risiko CVD - Andrologi Ask The Expert
Selamat siang Prof. Dr. dr Wimpie Pangkahila, SpAnd-KSAAM.
Izin bertanya Prof.. Ada seorang pasien laki2, 53 th, obesitas (+), mengeluh sulit ereksi ketika berhubungan dengan istri. Riwayat hiperkolesterolemia (-), DM (-), penyakit jantung (-). Ayah pasien memiliki riwayat serangan jantung berulang. Mengingat disfungsi ereksi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular, apakah terapi preventif sudah diperlukan diberikan pada pasien ini? Regimen apa yang diperlukan Prof?
Terima kasih sebelumnya..
Untuk pasien DE yang obesitas, jangan lupa lakukan pemeriksaan hormon karena seringkali obesitas terkait hormon yang berkurang atau defisiensi. Apalagi kalau disertai ginekomastia. Dengan pemeriksaan yang komprehensif, maka kita akan dapat mengetahui dengan jelas apa penyebab sebenarnya. Kalau ternyata terjadi gangguan hormon tertentu, maka perbaiki kadar hormonnya. Tanpa diperbaiki, maka pengobatan simtomatik untuk DE biasanya gagal. Jangna lupa pula terapkan pola hidup sehat