Indikasi dan Dosis Diklofenak
Diklofenak, atau diclofenac, diindikasikan untuk meredakan gejala osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, cedera muskuloskeletal minor, nyeri pasca operatif dan nyeri menstruasi.
Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Untuk osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, berikan natrium diklofenak dengan dosis dewasa 50 mg per oral, 3 kali sehari atau 75 mg, 2 kali sehari. Diklofenak juga dapat diberikan dalam bentuk sediaan lepas lambat dengan dosis 100 mg, sekali sehari, dapat dinaikkan hingga maksimal 100 mg, dua kali sehari. [3]
Ankylosing Spondylitis
Natrium diklofenak diindikasikan untuk ankylosing spondylitis dengan dosis dewasa 25 mg, 4-5 kali sehari. [3]
Kondisi Nyeri Lainnya
Natrium diklofenak dapat digunakan untuk mengatasi nyeri, misalnya untuk dysmenorrhea. Berikan natrium diklofenak dengan dosis inisial 100 mg, per oral, dilanjutkan dengan dosis 50 mg, 3 kali sehari, bila perlu. Walau demikian, studi menunjukkan obat antiinflamasi nonsteroid seperti diklofenak tidak lebih superior dibandingkan dengan paracetamol untuk mengatasi nyeri akibat trauma muskuloskeletal ringan. Untuk itu, paracetamol lebih disarankan mengingat risiko efek samping yang lebih rendah.
Untuk nyeri sedang-berat, misalnya pada nyeri setelah operasi, diklofenak dapat diberikan dengan atau tanpa analgesik opioid. Berikan diklofenak secara intravena dengan dosis 37,5 mg, diberikan dalam 15 detik, 4 kali sehari, bila perlu.
Penggunaan pada Anak-Anak
Efektivitas dan keamanan penggunaan diklofenak pada anak-anak belum diketahui. Walau demikian, diklofenak telah digunakan dalam jumlah terbatas untuk anak-anak usia 3-16 tahun dengan juvenile rheumatoid arthritis. Dosis pemberian 2-3 mg/kgBB/hari, dengan durasi hingga maksimal 4 minggu. [15]