Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Indomethacin general_alomedika 2023-10-06T18:38:23+07:00 2023-10-06T18:38:23+07:00
Indomethacin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Indomethacin

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Farmakologi indomethacin adalah sebagai obat analgesik turunan indol sintetis dengan aktivitas antiinflamasi dan sifat kemopreventif. Sebagai obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), indomethacin menghambat enzim siklooksigenase (COX), sehingga mencegah pembentukan adisi DNA yang dimediasi siklooksigenase oleh amina aromatik heterosiklik.

Indomethacin juga dapat menghambat ekspresi multidrug-resistant protein tipe 1, menghasilkan peningkatan khasiat beberapa agen antineoplastik dalam mengobati tumor yang resisten terhadap multiobat.[5]

Farmakodinamik

Indomethacin adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dengan efek antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik. Indomethacin adalah turunan asam indol-asetat dengan nama kimia 1-(p-chlorobenzoyl)25-methoxy-2-methylindole-3-acetic acid.

Efek farmakologi indomethacin belum sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan terjadi melalui penghambatan enzim siklooksigenase (COX) yang poten dan nonselektif. COX merupakan enzim utama yang bertanggung jawab mengkatalisis biosintesis prostaglandin dan tromboksan melalui jalur asam arakidonat.[1,5]

Indomethacin dapat menghambat ekspresi multidrug-resistant protein tipe 1, sehingga meningkatkan khasiat beberapa agen antineoplastik dalam mengobati tumor yang multiresisten. Selain itu, indomethacin mengaktivasi fosfatase yang menghambat migrasi dan proliferasi sel kanker, serta dapat menyebabkan apoptosis sel tumor. Indomethacin kemungkinan dapat bertindak sebagai coadjuvan dalam terapi kanker kolon.[5]

Farmakokinetik

Indomethacin menampilkan profil farmakokinetik linier, yaitu konsentrasi plasma dan area under the curve (AUC) bersifat proporsional dengan dosis, sedangkan waktu paruh (T1/2) dan klirens plasma dan ginjal bersifat dose-dependant.[5]

Absorpsi

indomethacin secara cepat diabsorpsi di saluran gastrointestinal. Bioavailabilitas agen ini mencapai 100% dengan konsumsi per oral, dimana 90% absorpsi terjadi dalam waktu 4 jam. Bioavailabilitas indomethacin yang diberikan per rektal sekitar 80-90%.[1,3,5]

Setelah pemberian dosis tunggal secara oral, konsentrasi puncak plasma didapatkan antara 0,9 ± 0,4 dan 1,5 ± 0,8 jam pada keadaan puasa. Walaupun terdapat variasi antar subjek, konsentrasi puncak plasma akan berbanding dengan dosis dan memiliki rerata 1,54 ± 0,76 μg/mL pada pemberian dosis tunggal 25 mg; 2,65 ± 1,03 μg/mL pada pemberian dosis tunggal 50 mg; dan 4,92 ± 1,88 μg/mL pada pemberian dosis tunggal 75 mg.[5]

Metabolisme

Indomethacin dimetabolisme di hepar menjadi konjugat glukuronidanya dan menjadi metabolit desmetil, desbenzoil, dan desmetil-desbenzoil. Metabolit ini diduga tidak memiliki aktivitas antiinflamasi. Sebagian obat juga mengalami deasilasi oleh sistem nonmikrosom.[5]

Distribusi

Sekitar 99% indomethacin terikat dengan protein plasma. Indomethacin ditemukan melintasi sawar darah-otak dan plasenta.[1]

Eliminasi

Indomethacin diekskresikan melalui ginjal, metabolisme, dan ekskresi bilier. Klirens plasma indomethacin dilaporkan berkisar 1 hingga 2,5 mL/kg/menit setelah pemberian oral.

Sekitar 60% dari dosis oral ditemukan dalam urine sebagai obat dan metabolit (26% sebagai indomethacin dan glukuronidanya), serta 33% ditemukan dalam tinja.[1,5]

Referensi

1. FDA. Indomethacin Capsules. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/018829s022lbl.pdf
5. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3715, Indomethacin. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Indomethacin. 2021.
13. Vallecillo-Hernández, J., Barrachina, M.D., Ortiz-Masiá, D. et al. Indomethacin Disrupts Autophagic Flux by Inducing Lysosomal Dysfunction in Gastric Cancer Cells and Increases Their Sensitivity to Cytotoxic Drugs. Sci Rep 8, 3593 (2018). https://doi.org/10.1038/s41598-018-21455-1

Pendahuluan Indomethacin
Formulasi Indomethacin
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Juni 2022, 14:09
Penggunaan Ibuprofen dalam Penanganan Patent Ductus Arteriosus - Kardiologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Badai, Sp. Jp, saya pernah membaca mengenai efektivitas penggunaan ibuprofen dalam penanganan patent ductus arteriosus. Saya ingin bertanya dok, di...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.