Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Ketorolac general_alomedika 2022-02-24T16:39:22+07:00 2022-02-24T16:39:22+07:00
Ketorolac
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Ketorolac

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Ketorolac memiliki beberapa efek samping, antara lain pusing, mual, sakit kepala, iritasi lambung, dan perforasi atau perdarahan pada saluran cerna. Penggunaan ketorolac bersamaan dengan aspirin atau antikoagulan lain dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.

Efek Samping

Efek samping tersering dari penggunaan ketorolac via oral dan injeksi dapat berupa iritasi lambung, mual, nyeri kepala, rasa mengantuk/somnolen, pusing, diare, dan dispepsia. Efek samping umumnya ditemukan pada pasien yang menggunakan ketorolac dalam jangka waktu panjang.[1,3]

Selain itu, penggunaan ketorolac dapat meningkatkan serum kreatinin dan enzim hati, yaitu aspartate aminotransferase (AST), alanine aminotransferase (ALT). Hematoma intramuskular juga dapat ditemukan pada pasien yang menerima ketorolac intramuskular (IM) jika sedang menjalani pengobatan dengan antikoagulan.[3]

Pemberian ketorolac dapat menyebabkan hipertensi atau perburukan tekanan darah dari pasien yang sudah memiliki riwayat hipertensi. Retensi cairan dan edema juga dilaporkan sebagai efek samping dari penggunaan ketorolac.[2,3]

Efek samping lebih berat yang dapat ditemukan adalah perdarahan, bahkan perforasi pada saluran cerna. Risiko terjadinya perdarahan saluran cerna meningkat sebanyak sepuluh kali lipat pada pasien yang memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum sebelumnya atau riwayat perdarahan saluran cerna sebelumnya.[3]

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna adalah riwayat merokok atau mengonsumsi alkohol, umur tua, status kesehatan yang buruk, masalah hati, dan riwayat koagulopati.[3]

Ketorolac juga dapat meningkatkan risiko terjadinya trombus pada sistem kardiovaskuler sehingga mengakibatkan infark miokard dan stroke. Selain itu, pemberian ketorolac juga mungkin menyebabkan terjadinya reaksi berat pada kulit (dermatitis eksfoliativa, Sindrom Steven-Johnson, dan Toxic Epidermal Necrolysis.[3]

Interaksi Obat

Penggunaan ketorolac bersamaan dengan kortikosteroid oral, aspirin, antikoagulan, atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), misalnya fluoxetine, dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.[3,4]

Selain itu, pemberian ketorolac bersamaan obat antikoagulan lain, seperti warfarin, terutama pada pasien lanjut usia, diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal akut.[15]

Penggunaan ketorolac bersamaan dengan ACE inhibitor, atau Angiotensin II Receptor Antagonist dapat mengurangi efek penurunan tekanan darah. Ketorolac yang digunakan bersama dengan diuretik, seperti furosemide, dapat menyebabkan peningkatan risiko gagal ginjal akibat rendahnya aliran darah ginjal yang disebabkan inhibisi prostaglandin.[3,6]

Interaksi antara ketorolac dengan antikonvulsan, seperti karbamazepin dan fenitoin, dapat mengakibatkan kejang. Absorpsi ketorolac bisa menurun bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu, seperti cholestyramine.[3,4]

Penggunaan ketorolac disertai penggunaan lithium bisa mengakibatkan meningkatnya konsentrasi lithium pada plasma darah. Hal yang sama juga terjadi pada pemberian ketorolac bersamaan dengan methotrexate.[2–4]

Interaksi Dengan Makanan dan Minuman

Pemberian ketorolac dengan makanan dapat mengurangi kecepatan ketorolac diabsorpsi oleh tubuh, tetapi tidak menurunkan jumlah yang  diabsorpsi ke dalam tubuh. Pada pemberian dengan makanan berlemak, ditemukan perpanjangan waktu untuk mencapai konsentrasi puncak hingga 1 jam.[3,6]

Referensi

1. Mallinson TE. A review of ketorolac as a prehospital analgesic. Journal of Paramedic Practice. 2022;9(12):522-6.
2. Anonim. Ketorolac. Medscape. 2021. https://reference.medscape.com/drug/ketorolac-343292#91
3. Ketorolac. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/monograph/ketorolac-systemic.html
4. Anonim. Ketorolac. Drugbank. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00465
6. FDA. Toradol. Food and Drugs Administration. 2008. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019645s019lbl.pdf
15. Othman, AI, Abdel-Ghaffar, A, Mahmoud AM. Ketorolac- and warfarin-induced renal toxicity: ultrastructural and biochemical study. JoBAZ:2019;80,36.

Indikasi dan Dosis Ketorolac
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.