Indikasi dan Dosis Ketorolac
Indikasi utama penggunaan ketorolac adalah untuk mengatasi nyeri akut dan digunakan dalam jangka pendek (<5 hari). Selain itu, ketorolac juga dapat diberikan intra/post operatif pada kanker, dan migrain.
Penggunaan ketorolac diawali dengan pemberian intravena atau intramuskular, kemudian bila perlu, dilanjutkan per oral.
Nyeri
Indikasi penggunaan ketorolac berkaitan dengan efeknya sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik. Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri akut, terutama nyeri dengan intensitas sedang–berat.[1,3]
Ketorolac dapat digunakan pada nyeri yang diakibatkan oleh spasme otot halus, seperti nyeri kolik ginjal dan kolik bilier, trauma muskuloskeletal, nyeri akibat operasi tulang belakang dan migrain.[1,2,8]
Penggunaan ketorolac dianggap lebih baik daripada penggunaan analgesik opioid, terkait risiko efek samping serta harga yang lebih murah.[1]
Study of Ketorolac vs Opioid for Pain after Endoscopy (SKOPE) mendapatkan bahwa penggunaan ketorolac non-inferior dibandingkan dengan opioid pada pasien post-ureteroscopy. Ketorolac memperlihatkan efikasi dan tingkat keamanan yang serupa dengan opioid. Selain itu, pasien yang menerima ketorolac memiliki jumlah hari terbaring di ranjang yang lebih sedikit secara bermakna.[9]
Hasil serupa juga ditemukan pada pasien yang telah menjalani operasi fraktur pergelangan kaki. Penggunaan ketorolac menurunkan jumlah konsumsi opioid dan menghasilkan visual analog scale (VAS) nyeri yang lebih rendah. Hal tersebut menguatkan dugaan bahwa pemakaian ketorolac dapat menurunkan kebutuhan opioid.[8,9]
Dosis untuk Nyeri
Pada pasien usia 17–64 tahun dengan nyeri sedang hingga berat, pemberian ketorolac dapat dimulai melalui intravena (IV) 30 mg, bila perlu dapat diulang per 6 jam.[3]
Pemberian ketorolac melalui jalur intramuskular (IM) dosis tunggal adalah 60 mg. Untuk dosis multipel, pemberian ketorolac IM sebesar 30 mg per 6 jam. Dosis maksimal per hari untuk pemberian ketorolac IV atau IM adalah 120 mg.[3]
Pemberian ketorolac per oral (PO), hanya digunakan sebagai terapi lanjutan dan bukan sebagai terapi inisial. Dosis ketorolac PO untuk pemberian pertama adalah 20 mg. Diikuti 10 mg setiap 4–6 jam, atau sesuai kebutuhan. Maksimal pemberian per oral adalah sebanyak 40 mg dalam 24 jam.[3,6]
Kanker
Beberapa studi menunjukkan manfaat pemberian ketorolac intra/post operatif pada pasien pasien kanker, secara khusus kanker payudara, ovarium, dan non small cell lung cancer (NSCLC). Hasil awal studi menunjukkan pemberian ketorolac dosis tunggal intra operatif dapat menghambat pertumbuhan sel tumor dorman akibat operasi.[10,11]
Pada pasien kanker payudara dengan indeks massa tubuh (IMT) yang overweight atau obesitas, pemberian ketorolac intra operatif dengan dosis 20–30 mg dapat menurunkan angka metastasis. Efek ini diduga berhubungan dengan kemampuan inhibisi ketorolac terhadap enzim siklooksigenase 2 (COX-2). Kelebihan jaringan adiposa dapat meningkatkan ekspresi COX-2 terhadap makrofag dan sel tumor, serta menstimulasi angiogenesis.[10]
Kanker ovarium menyebabkan ekspresi berlebihan dari COX- 1 dan 2. Pemberian ketorolac IV dosis tunggal sebesar 15 atau 30 mg dalam 72 jam setelah operasi, terbukti meningkatkan angka survival pasien dalam 6 tahun.[11,12]
Migrain
American Headache Society (AHS) merekomendasikan penggunaan ketorolac untuk pengobatan migrain, di bawah kategori “probably effective”. Ketorolac dapat diberikan secara IV, IM atau intranasal untuk mengatasi nyeri juga mual dan muntah berat pada pasien yang kurang berespon baik terhadap pengobatan per oral.[13]
Penyesuaian Dosis
Pada pasien usia >65 tahun atau dengan gangguan fungsi ginjal, pemberian ketorolac IV atau IM dosis tunggal adalah 15 atau 30 mg. Untuk dosis multipel, dapat diberikan sebesar 15 mg per 6 jam. Dosis maksimal adalah 60 mg dalam satu hari.[1,3]
Untuk pasien dengan berat badan (BB) <50 kg dosis ketorolac IV adalah 15 mg dan bila diperlukan, dapat diulang per 6 jam. Sedangkan dosis tunggal ketorolac IM, adalah 30 mg. Dosis untuk pemberian multipel adalah 15 mg per 6 jam. Dosis maksimal sebesar 60 mg per 24 jam.[3]
Bagi pasien dengan BB <50 kg yang memulai terapi ketorolac oral setelah menerima ketorolac IV, dapat menerima dosis sebesar 10 mg setiap 4–6 jam. Dosis maksimal adalah 40 mg per hari.[3]
Berdasarkan penelitian, pasien dengan sirosis hepatis tidak memerlukan dosis yang berbeda dari pasien lainnya.[3]