Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Ketorolac general_alomedika 2022-02-24T16:39:16+07:00 2022-02-24T16:39:16+07:00
Ketorolac
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Ketorolac

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Indikasi utama penggunaan ketorolac adalah untuk mengatasi nyeri akut dan digunakan dalam jangka pendek (<5 hari). Selain itu, ketorolac juga dapat diberikan intra/post operatif pada kanker, dan migrain.

Penggunaan ketorolac diawali dengan pemberian intravena atau intramuskular, kemudian bila perlu, dilanjutkan per oral.

Nyeri

Indikasi penggunaan ketorolac berkaitan dengan efeknya sebagai antiinflamasi, analgesik dan antipiretik. Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri akut, terutama nyeri dengan intensitas sedang–berat.[1,3]

Ketorolac dapat digunakan pada nyeri yang diakibatkan oleh spasme otot halus, seperti nyeri kolik ginjal dan kolik bilier, trauma muskuloskeletal, nyeri akibat operasi tulang belakang dan migrain.[1,2,8]

Penggunaan ketorolac dianggap lebih baik daripada penggunaan analgesik opioid, terkait risiko efek samping serta harga yang lebih murah.[1]

Study of Ketorolac vs Opioid for Pain after Endoscopy (SKOPE) mendapatkan bahwa penggunaan ketorolac non-inferior dibandingkan dengan opioid pada pasien post-ureteroscopy. Ketorolac memperlihatkan efikasi dan tingkat keamanan yang serupa dengan opioid. Selain itu, pasien yang menerima ketorolac memiliki jumlah hari terbaring di ranjang  yang lebih sedikit secara bermakna.[9]

Hasil serupa juga ditemukan pada pasien yang telah menjalani operasi fraktur pergelangan kaki. Penggunaan ketorolac menurunkan jumlah konsumsi opioid dan menghasilkan visual analog scale (VAS) nyeri yang lebih rendah. Hal tersebut menguatkan dugaan bahwa pemakaian ketorolac dapat menurunkan kebutuhan opioid.[8,9]

Dosis untuk Nyeri

Pada pasien usia 17–64 tahun dengan nyeri sedang hingga berat, pemberian ketorolac dapat dimulai melalui intravena (IV) 30 mg, bila perlu dapat diulang per 6 jam.[3]

Pemberian ketorolac melalui jalur intramuskular (IM) dosis tunggal adalah 60 mg. Untuk dosis multipel, pemberian ketorolac IM sebesar 30 mg per 6 jam. Dosis maksimal per hari untuk  pemberian ketorolac IV atau IM adalah 120 mg.[3]

Pemberian ketorolac per oral (PO), hanya digunakan sebagai terapi lanjutan dan bukan sebagai terapi inisial. Dosis ketorolac PO untuk pemberian pertama adalah 20 mg. Diikuti 10 mg setiap 4–6 jam, atau sesuai kebutuhan. Maksimal pemberian per oral adalah sebanyak 40 mg dalam 24 jam.[3,6]

Kanker

Beberapa studi menunjukkan manfaat pemberian ketorolac intra/post operatif pada pasien pasien kanker, secara khusus kanker payudara, ovarium, dan non small cell lung cancer (NSCLC). Hasil awal studi menunjukkan pemberian ketorolac dosis tunggal intra operatif dapat menghambat pertumbuhan sel tumor dorman akibat operasi.[10,11]

Pada pasien kanker payudara dengan indeks massa tubuh (IMT) yang overweight atau obesitas, pemberian ketorolac intra operatif dengan dosis 20–30 mg dapat menurunkan angka metastasis. Efek ini diduga berhubungan dengan kemampuan inhibisi ketorolac terhadap enzim siklooksigenase 2 (COX-2). Kelebihan jaringan adiposa dapat meningkatkan ekspresi COX-2 terhadap makrofag dan sel tumor, serta menstimulasi angiogenesis.[10]

Kanker ovarium menyebabkan ekspresi berlebihan dari COX- 1 dan 2. Pemberian ketorolac IV dosis tunggal sebesar 15 atau 30 mg dalam 72 jam setelah operasi, terbukti meningkatkan angka survival pasien dalam 6 tahun.[11,12]

Migrain

American Headache Society (AHS) merekomendasikan penggunaan ketorolac untuk pengobatan migrain, di bawah kategori “probably effective”. Ketorolac dapat diberikan secara IV, IM atau intranasal untuk mengatasi nyeri juga mual dan muntah berat pada pasien yang kurang berespon baik terhadap pengobatan per oral.[13]

Penyesuaian Dosis

Pada pasien usia >65 tahun atau dengan gangguan fungsi ginjal, pemberian ketorolac IV atau IM dosis tunggal adalah 15 atau 30 mg. Untuk dosis multipel, dapat diberikan sebesar 15 mg per 6 jam. Dosis maksimal adalah 60 mg dalam satu hari.[1,3]

Untuk pasien dengan berat badan (BB) <50 kg dosis ketorolac IV adalah 15 mg dan bila diperlukan, dapat diulang per 6 jam. Sedangkan dosis tunggal ketorolac IM, adalah 30 mg. Dosis untuk pemberian multipel adalah 15 mg per 6 jam. Dosis maksimal sebesar 60 mg per 24 jam.[3]

Bagi pasien dengan BB <50 kg yang memulai terapi ketorolac oral setelah menerima ketorolac IV, dapat menerima dosis sebesar 10 mg setiap 4–6 jam. Dosis maksimal adalah 40 mg per hari.[3]

Berdasarkan penelitian, pasien dengan sirosis hepatis tidak memerlukan dosis yang berbeda dari pasien lainnya.[3]

Referensi

1. Mallinson TE. A review of ketorolac as a prehospital analgesic. Journal of Paramedic Practice. 2022;9(12):522-6.
2. Anonim. Ketorolac. Medscape. 2021. https://reference.medscape.com/drug/ketorolac-343292#91
3. Ketorolac. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/monograph/ketorolac-systemic.html
6. FDA. Toradol. Food and Drugs Administration. 2008. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/019645s019lbl.pdf
8. McDonald EL, Daniel JN, Rogero RG, et al. How does perioperative ketorolac affect opioid consumption and pain management after ankle fracture surgery?. Clin Orthop Relat Res (2020) 478:144-151.
9. Fedrigon D, Faris A, Kachroo N, et al. SKOPE-Study of ketorolac vs opioid for pain after endoscopy: A Double-Blinded Randomized Control Trial in Patients Undergoing Ureteroscopy. J Urol. 2021 Aug;206(2):373-381.
10. Desmedt C, Demicheli R, Fornili M. Potential benefit of intra-operative administration of ketorolac on breast cancer recurrence according to the patient’s body mass index. J Natl Cancer Inst (2018) 110(10): djy042
11. Hudson LG, Cook LS, Grimes MM, et al. Dual actions of ketorolac in metastatic ovarian cancer. Cancers (Basel). 2019;11(8):1049.
12. Guo Y, Kenney SR, Cook L, et al. A novel pharmacologic activity of ketorolac for therapeutic benefit in ovarian cancer patients. Clin Cancer Res. 2015 November 15; 21(22): 5064–5072.
13. Ailani J, Burch RC, Robbins MS. The American Headache Society consensus statement: update on integrating new migraine treatments into clinical practice. Headache. 2021;61:1021–1039.

Formulasi Ketorolac
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
    Mengenali Nyeri Kronis Setelah Operasi dan Penanganannya
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
    Peran Kombinasi Paracetamol dan Kafein dalam Penanganan Nyeri Dental
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Maret 2025, 18:55
Tata cara pemberian tramadol drip
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Selamat siang dokter TS, ingin bertanya untuk kasus nyeri tidak respons dengan pemberian Ketorolac direncanakan menggunakan tramadol drip, bagaimana tata...
Anonymous
Dibalas 17 Februari 2025, 10:39
Nyeri di pangkal paha luar sejak 2 minggu tanpa bengkak dan deformitas pada pasien wanita 55 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter senior dan teman sejawat sekalian. Ijin konsul dok, saya memiliki pasien dengan nyeri di pangkal paha luar sudah 2mingguan. Tidak ada bengkak...
Anonymous
Dibalas 17 Juli 2024, 12:20
Penggunaan Neuralgin dan Asam Mefenamat secara bersamaan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin diskusi, saya pernah mendapatkan kasus pasien nyeri otot pinggang karena salah posisi ketika duduk. Lalu pasien diberikan Neuralgin dan Asam...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.