Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Sevofluran
Secara umum, penggunaan sevofluran pada kehamilan dan ibu menyusui dianggap aman. FDA memasukkan sevofluran ke dalam kategori B.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, penggunaan sevofluran pada kehamilan masuk kategori B. Artinya, berdasarkan studi pada organ reproduksi hewan tidak ada risiko pada janin, namun belum ada studi yang adekuat dan terkontrol pada wanita hamil.[4,18]
Menurut TGA, sevofluran masuk kategori B2. Artinya, telah dikonsumsi oleh sedikit wanita hamil dan wanita usia reproduktif, tanpa menunjukkan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya lain secara langsung maupun tidak langsung pada bayi. Studi pada hewan juga tidak adekuat, tetapi data yang ada tidak menunjukkan adanya peningkatan kerusakan pada fetus.[7]
Pada sebuah studi dengan objek 29 wanita hamil yang menjalani operasi caesar elektif dengan menggunakan sevofluran sebagai salah satu agen anestesi umum, tidak didapatkan efek yang tidak diinginkan pada ibu maupun bayi yang lahir. Namun, keamanan sevofluran pada persalinan masih belum diketahui.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Menurut FDA, konsentrasi sevofluran pada air susu manusia tidak bermakna secara klinis dalam 24 jam setelah anestesi. Dikarenakan klirens yang cepat, konsentrasi sevofluran pada air susu manusia diprediksi berada di bawah kadar yang sering ditemukan pada agen anestesi volatil lainnya.[4]