Farmakologi Etomidate
Secara farmakologi etomidate merupakan sejenis agen hipnotik intravena yang digunakan secara luas dalam praktik anestesi untuk menginduksi dan mempertahankan anestesi. Etomidate memiliki kemampuan untuk meningkatkan aktivitas gamma-aminobutyric acid (GABA) pada reseptor GABA-A di sistem saraf pusat.
Etomidate menyebabkan depresi sistem saraf pusat dengan cepat, menghasilkan efek hipnosis yang stabil dan singkat tanpa menyebabkan vasodilatasi yang signifikan. Selain itu, etomidate dikenal karena mempertahankan tekanan darah dan menjaga stabilitas kardiovaskular selama induksi anestesi, menjadikannya pilihan yang baik untuk pasien dengan instabilitas kardiovaskular.[2,4,6]
Farmakodinamik
Etomidate merupakan obat anestesi yang bekerja dengan berikatan pada reseptor GABA-A yang merupakan neurotransmiter inhibisi utama pada sistem saraf pusat. Etomidate akan memperkuat ikatan GABA pada reseptornya sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan influks ion klorida ke dalam neuron dan menimbulkan hiperpolarisasi. Hiperpolarisasi ini akan menyebabkan terjadinya hambatan perangsangan neuron yang menimbulkan efek sedasi, hipnosis, dan anestesi.[1,3,9]
Etomidate memiliki keunggulan yaitu tidak menghambat tonus simpatik sehingga tidak menyebabkan depresi kardiovaskular dan respirasi. Pemberian etomidate hingga dosis 0,6 mg/kg pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang berat tidak atau hanya sedikit memberikan efek pada metabolisme miokard, cardiac output, sirkulasi perifer, atau pulmoner.
Etomidate lebih jarang menyebabkan apnea dibandingkan barbiturat atau propofol, tidak menyebabkan pelepasan histamin, dan lebih jarang menimbulkan alergi. Etomidate dapat memiliki efek disinhibisi pada sistem saraf yang mengontrol gerakan ekstrapiramidal, di mana efek ini kemungkinan menyebabkan munculnya mioklonus pada penggunaan etomidate.[1,3,10]
Farmakokinetik
Etomidate merupakan obat anestesi yang memiliki onset cepat dan kerja yang relatif singkat.[2,4,6]
Absorbsi
Saat ini etomidate hanya diberikan secara intravena, rute pemberian lain sedang diteliti untuk tujuan sedatif atau ansiolitik. Pada pemberian intravena, etomidate mulai menimbulkan efek setelah 30-60 detik dan efek maksimal tercapai setelah 1 menit pemberian.[1,3]
Distribusi
Etomidate memiliki ikatan protein sebesar 75% dan protein yang terlibat adalah albumin. Etomidate memiliki volume distribusi perifer yang besar karena memiliki kelarutan dalam lemak yang tinggi. Volume distribusi berkisar antara 2-4,5 L/kg. Pada pasien dengan sirosis dan varises esofagus, diperkirakan volume distribusi dan waktu paruh akan meningkat dua kali lipat.[1,3,10]
Metabolisme
Metabolisme etomidate yang utama terjadi di hati dan melibatkan aktivitas esterase hepatik. Etomidate akan dimetabolisme menjadi bentuk tidak aktif yaitu asam karboksilat. Kadar minimal etomidate pada plasma untuk menimbulkan efek anestesi adalah 0,23 mcg/mL. Kadar etomidate akan berkurang dengan cepat hingga 30 menit setelah injeksi kemudian melambat, dengan waktu paruh sekitar 75 menit.
Terdapat informasi yang menyatakan bahwa waktu paruh etomidate berkisar antara 2,9-5,5 jam pada pasien dengan American Society of Anesthesiologist (ASA) kelas I/II. Pada pasien geriatri didapatkan penurunan volume distribusi, ikatan protein, dan klirens total etomidate.[1,2,3,10]
Eliminasi
Sekitar 75% dosis etomidate yang diberikan akan diekskresikan melalui urin dalam hari pertama setelah injeksi.[4]