Formulasi Halothane
Formulasi halothane atau halotan terdapat dalam bentuk cairan, inhalasi, dan larutan, tetapi di Indonesia, hanya tersedia dalam bentuk cairan inhalasi. Halothane dapat diberikan dengan oksigen, atau dengan campuran oksigen dan nitrogen oksida.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, obat halothane tersedia dalam bentuk cairan inhalasi 250 ml untuk prosedur sedasi.[2]
Cara Penggunaan
Halothane diberikan secara inhalasi menggunakan alat penguap yang terkalibrasi. Cairan halothane di stabilkan dengan zat timol. Alat penguap direkomendasikan untuk dibersihkan setiap hari, mencegah akumulasi dari timol yang tidak ikut menguap bersama halothane.
Tanda akumulasi timol adalah pewarnaan kuning pada cairan halothane. Suplementasi oksigen atau ventilasi mekanik dengan intubasi diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi. Halothane diberikan bersama dengan oksigen, atau dengan campuran oksigen dan nitrogen oksida.[1,3]
Cara Penyimpanan
Halothane disimpan pada suhu di bawah 40OC. Halothane disimpan dalam wadah yang rapat dan gelap, dengan ventilasi yang terjaga dengan baik. Halothane cenderung tidak stabil, karena itu timol ditambahkan sebagai agen stabilisasi dalam konsentrasi 100 μg/mL.[1,4]
Bila terjadi kebocoran, pertama harus disingkirkan semua sumber kebocoran, lalu serap semua cairan yang keluar dengan penyerap khusus. Buang semua pakaian yang terkontaminasi dan kertas penyerap dalam dalam kantong plastik kedap udara.
Bersihkan permukaan yang terkontaminasi dengan alkohol 60–70% diikuti dengan sabun dan air. Jangan memasuki area terkontaminasi sampai petugas yang berwenang telah memverifikasi keamanan ruang tersebut.[1,4]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli