Kontraindikasi dan Peringatan Halothane
Kontraindikasi pemberian halothane adalah pasien dengan kerusakan hati, riwayat hipertermia maligna setelah paparan halothane sebelumnya, dan peningkatan tekanan intrakranial.
Kontraindikasi
Kontraindikasi halothane terutama pada pasien yang memiliki gejala dan tanda efek samping obat. Beberapa kontraindikasi halothane antara lain:
- Tanda kerusakan hati
- Riwayat hipertermia maligna saat paparan halothane sebelumnya
- Tanda peningkatan tekanan intrakranial[7]
Halothane tidak dianjurkan untuk anestesi pasien obstetri, kecuali diperlukan efek relaksasi uterus. Halothane dapat melemahkan tonus miometrium, sehingga dapat menyebabkan perdarahan postpartum.[10]
Peringatan
Halothane harus digunakan dengan alat terkalibrasi yang dapat memperkirakan keluaran gas untuk menghindari overdosis. Tanda overdosis yang dapat terjadi antara lain penurunan tekanan darah, laju nadi, dan ventilasi. Konsentrasi halothane harus diturunkan apabila terjadi gangguan hemodinamik, seperti hipotensi dan bradikardia.[1,2]
Halothane meningkatkan tekanan intrakranial, sehingga pasien dengan klinis peningkatan tekanan intrakranial harus dilakukan penurunan terlebih dahulu. Ventilasi harus diperhatikan pada penggunaannya.[2,3]
Pada pasien dengan pheochromocytoma dapat terjadi peningkatan risiko katekolamin akibat konsentrasi katekolamin endogen dalam tubuh.[10]
Halothane meningkatkan sensitivitas miokardium terhadap obat simpatomimetik. Pemberian epinefrin saat anestesi halothane secara bersamaan dapat menginduksi takikardi ventrikular atau fibrilasi.
Bila diperlukan maka obat simpatomimetik, diberikan dalam dosis kecil. Lidokain dapat diberikan untuk menurunkan risiko aritmia pada pasien yang mendapatkan epinefrin.[3,10]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli