Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Thiopental general_alomedika 2023-02-06T16:35:00+07:00 2023-02-06T16:35:00+07:00
Thiopental
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Thiopental

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Farmakologi thiopental sodium atau pentotal bekerja pada sistem saraf pusat dengan berikatan pada ion klorida dari reseptor neurotransmitter gamma-aminobutyric acid (GABA). Proses ini akan meningkatkan kinerja GABA yang merupakan inhibitory neurotransmitter pada sistem saraf pusat.[1]

Farmakodinamik

Thiopental menurunkan eksitabilitas neurotransmitter baik pada membran presinaps dan postsinaps. Obat ini akan mempengaruhi sistem saraf, kardiovaskular, dan respirasi.

Saraf

Thiopental memiliki efek dose dependent pada depresi sistem saraf pusat. Thiopental memberikan efek vasokonstriksi pada sirkulasi saraf pusat, sehingga dapat menurunkan volume aliran darah otak. Kondisi ini akan menyebabkan penurunan intracranial pressure (ICP).[3,7]

Kardiovaskular

Efek thiopental terhadap tekanan darah sangat bervariasi. Pemberian thiopental dapat menyebabkan hipovolemia pada individu dengan mekanisme homeostatik yang tidak baik. Thiopental juga menyebabkan volume darah intratorakal menurun, akibat vasodilatasi. Kondisi ini dapat menurunkan venous return ke atrium kanan.

Cardiac output dan tekanan darah arteri dapat turun secara drastis. Namun, efek kardiovaskular ini sangat dipengaruhi status kardiovaskuler pasien dan riwayat penyakit kardiovaskuler sebelumnya. Administrasi obat secara perlahan dan loading cairan preoperasi akan mengurangi efek samping kardiovaskuler tersebut.[3,7]

Respirasi

Administrasi thiopental menyebabkan depresi napas dan apnea, yang dipengaruhi oleh dosis dan rute pemberian. Respons penurunan ventilasi ini akan berujung pada kondisi hiperkapnia dan hipoksia. Prosedur sedasi dengan thiopental dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dan henti napas.

Spasme bronkus akibat induksi thiopental berhubungan dengan stimulasi kolinergik, pelepasan histamin, atau stimulasi secara langsung terhadap otot halus dan bronkus.[2,7,8,9]

Farmakokinetik

Thiopental dimetabolisme utama di hati, obat ini mengalami oksidasi, N-dealkilasi, desulfurisasi dan destruksi dari cincin asam barbiturat. Thiopental dikontraindikasikan terhadap pasien yang mengalami porfiria karena obat ini meningkatkan produksi porfirin melalui stimulasi asam aminolevulinic sintetase.[7]

Absorbsi

Onset thiopental sangat cepat, dengan dosis yang sesuai, thiopental akan menyebabkan pasien mengalami hipnosis dalam waktu 10–40 detik, dengan efek maksimal sekitar 1 menit dan durasi anestesi bertahan 5‒8 menit.[1,3]

Distribusi

Thiopental merupakan obat yang larut di dalam lemak, sehingga obat ini dengan cepat masuk dan keluar jaringan yang banyak mengandung pembuluh darah. Obat ini kemudian secara cepat mengalami redistribusi menuju organ yang memiliki perfusi baik, seperti otak dan organ visera. Sementara, pada organ dengan perfusi kurang seperti otot dan lemak, uptake obat ini lebih lambat.[1,3]

Metabolisme

Thiopental dimetabolisme terutama di hepar, dan hanya sebagian kecil  thiopental akan dikeluarkan lewat urin tanpa mengalami perubahan. Thiopental akan mengalami desulfurisasi membentuk metabolit aktifnya yakni fentobarbital. Baik thiopental maupun pentobarbital, akan mengalami oksidasi dan hidroksilasi untuk membentuk metabolit asam karboksilat dan alkohol.[1,3]

Eliminasi

Thiopental akan dikeluarkan melalui urin sebagai metabolit inaktif. Total klirens tubuh terhadap obat thiopental dilaporkan 1,96‒4,3 mg/mL/kgBB pada orang dewasa sehat. Waktu paruh eliminasi thiopental berkisar 5‒22 jam pada orang dewasa.[1,3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. PubChem Database. Thiopental. 2023. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Thiopental
2. Atalay YO, Leman T, et al. Efficacy and safety of intravenous thiopental for sedation during magnetic resonance imaging in pediatric patients: A retrospective analysis. Saudi J Anaesth. 2017;11(2):185–189. doi:10.4103/1658-354X.203086
3. Russo H. Bressolle, F. Pharmacodynamics and Pharmacokinetics of Thiopental. Clinical Pharmacokinetics. 1998. 35(2), 95–134. doi:10.2165/00003088-199835020-00002
7. Katzung. Basic and Clinical Pharmacology. 2017. McGraw Hill Education
8. Ohmura H, Akai M, et al. Influence of Bolus of Thiopental Sodium on Respiratory and Cardiovascular Function under General Anesthesia in the horse. 2002. J Equine Sci. Vol 13 (4):p 123-126
9. Shukla A. Intraoperative bronchospasm with thiopental. Indian J Anaesth. 2010;54(2):181–182. doi:10.4103/0019-5049.63646

Pendahuluan Thiopental
Formulasi Thiopental

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Rapid Sedation atau Rapid Tranquilizer untuk Pasien Gaduh Gelisah
    Pilihan Obat Rapid Sedation atau Rapid Tranquilizer untuk Pasien Gaduh Gelisah
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
  • Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
    Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
Diskusi Terkait
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dibalas 24 April 2025, 10:20
Buku Terbaru Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi
Oleh: dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
2 Balasan
Promosi sedikit nih dok, Temukan Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi seharga Rp75.000. Dapatkan sekarang juga di Shopee! https://id.shp.ee/A7pCng2
dr. Musdalifah Rifai
Dibalas 04 Juni 2023, 05:48
Menggigil apakah salah satu efek samping post anastesi spinal
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
1 Balasan
Alodokter! Ijin bertanya, sy ada pasien usia 56 tahun dengan post nekrotomi hari ke 5. Pasien masih sering sering menggigil saat sore menjelang malam tanpa...
dr.Surya
Dibalas 29 Januari 2023, 22:27
Pilihan obat dan dosis untuk sedasi pasien anak dan neonatus
Oleh: dr.Surya
4 Balasan
Izin bertanya dok. Untuk pasien anak maupun neonatus yang datang dengan desaturasi dan tidak perbaikan dengan terapi oksigen. Sehingga, perlu di lakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.