Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Thiopental general_alomedika 2023-02-06T16:38:06+07:00 2023-02-06T16:38:06+07:00
Thiopental
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Thiopental

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Indikasi thiopental sodium atau pentotal adalah untuk prosedur sedasi saat induksi anestesi, terapi status konvulsi, dan upaya untuk menurunkan tekanan intrakranial. Thiopental juga juga digunakan untuk pengobatan insomnia. Respon individu terhadap obat ini sangat bervariasi sehingga tidak ada dosis tetap.[2,10]

Obat harus dititrasi sesuai dengan usia, berat badan, dan jenis kelamin. Pasien anak cenderung membutuhkan dosis lebih besar daripada pasien dewasa dan lanjut usia. Perempuan dewasa membutuhkan dosis yang lebih rendah daripada laki-laki dewasa. Pada pasien obesitas, dosis thiopental yang diperlukan sesuai berat badan, di mana dosis harus disesuaikan dengan lean body weight.[2,9,10]

Test Dose Thiopental

Sebelum menggunakan thiopental, disarankan untuk melakukan test dose sebesar 25‒75 mg (1‒3 mL larutan 2,5%). Kemudian, pasien diobservasi selama 60 detik untuk mendeteksi adanya reaksi sensitivitas dan menilai toleransi. Bila terjadi anestesi yang dalam atau depresi napas, pertimbangkan sensitivitas dan faktor-faktor lain, misalnya pemberian premedikasi berlebih atau tidak menggunakan larutan dengan konsentrasi tepat.[10]

Induksi Anestesi

Thiopental sodium merupakan obat golongan barbiturat dengan waktu kerja yang sangat cepat. Oleh sebab itu, thiopental diindikasikan untuk prosedur sedasi preoperasi, atau induksi anestesi pada operasi yang tidak membutuhkan waktu lama (kurang dari 15 menit), sebelum intubasi, dan pemeriksaan MRI pada anak.

Thiopental diberikan melalui injeksi intravena, baik secara bolus atau perinfus. Efek samping depresi napas harus dimonitoring ketat, dengan selalu mempersiapkan alat bantu napas.[2,13]

Dosis Dewasa

Berdasarkan WHO, dosis pemberian thiopental dapat dimulai dari 3‒5 mg/kgBB, dengan konsentrasi 2,5% w/v (500 mg dalam 20 mL air). Pada ibu hamil dan lansia, diperlukan dosis yang lebih sedikit, yakni 1‒3 mg/kgBB. Lakukan flush setelah administrasi.[7,8,13]

Dosis Anak

Sebuah penelitian terhadap total 300 pasien anak yang mendapatkan sedasi thiopental intravena selama MRI menunjukkan hasil yang sangat baik. Rerata usia pasien adalah 4,7 tahun. Dengan dosis inisial 3 mg/kgBB dan diikuti dosis tambahan 1 mg/kgBB, didapatkan total sedasi selama 31,7 menit dan waktu sadar kembali selama 11 menit.[2]

Tidak ada pasien yang mengalami desaturasi oksigen maupun efek samping setelah pemberian thiopental pada penelitian tersebut.[2]

Tabel 2. Dosis Anak Berdasarkan Umur dan Berat Badan

Umur Dosis
Neonatus (<2 bulan) 3‒4 mg/kgBB, lalu 1 mg/kgBB sesuai keperluan
Bayi (<1 tahun) 5‒8 mg/kgBB, lalu 1 mg/kgBB sesuai keperluan
Anak (>1 tahun) 5‒6 mg/kgBB, lalu 1 mg/kgBB sesuai keperluan

Sumber: Brenda, 2020.[10]

Peningkatan Tekanan Intrakranial

Thiopental dapat menyebabkan vasokonstriksi pada sirkulasi saraf pusat, dan dapat menurunkan volume aliran darah otak. Obat ini dapat digunakan sebagai upaya untuk menurunkan intracranial pressure (ICP). Namun, penggunaan thiopental untuk menurunkan tekanan intra kranial pada populasi anak belum direkomendasikan.[3,7,10]

Dosis untuk pasien dewasa adalah:

  • Dosis loading 5‒20 mg/kgBB, diberikan dalam waktu >1 jam
  • Dapat dilanjutkan dengan dosis rumatan 1‒4 mg/kgBB/jam [13]

Status Konvulsi

Thiopental juga dapat diberikan untuk penderita epilepsi yang mengalami status konvulsi.

Dosis Dewasa

Dosis bolus 75‒125 mg diberikan dalam waktu >1 jam. Kemudian, diberikan infus dengan dosis rumatan yang dimulai dari 1 mg/kgBB/jam.[13]

Dosis Anak

Dosis awal diberikan 2 mg/kgBB, dengan dosis maksimal 5 mg/kgBB/jam.[10]

Populasi khusus

Pasien dengan perburukan fungsi hepar atau ginjal, secara umum tidak direkomendasikan penggunaan thiopental. Namun bila diperlukan, thiopental dapat diberikan dengan dosis dan laju pemberian yang diturunkan.

Penurunan dosis dan laju pemberian dilakukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang parah, hipotensi atau syok, status asmatikus, dan dalam kondisi yang mungkin dapat memperlama efek hipnotik (misal premedikasi yang berlebihan, Addison's disease, myxedema, peningkatan konsentrasi BUN, anemia yang parah, asma, dan myasthenia gravis).[2,9,10]

Pemberian thiopental didasarkan pada kebutuhan dan respons individu, usia, berat badan, jenis kelamin, status fisik dan klinis, kondisi patologi (misal syok, obstruksi usus, malnutrisi, anemia, terbakar, uremia, alkoholisme), serta tipe dan jumlah premedikasi atau obat lain yang digunakan.[10,11]

Pasien anak relatif memerlukan dosis lebih besar daripada lansia. Perlu dilakukan penurunan dosis pada neonatus karena penurunan protein binding dan penurunan klirens.[10,11]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Atalay YO, Leman T, et al. Efficacy and safety of intravenous thiopental for sedation during magnetic resonance imaging in pediatric patients: A retrospective analysis. Saudi J Anaesth. 2017;11(2):185–189. doi:10.4103/1658-354X.203086
3. Russo H. Bressolle, F. Pharmacodynamics and Pharmacokinetics of Thiopental. Clinical Pharmacokinetics. 1998. 35(2), 95–134. doi:10.2165/00003088-199835020-00002
7. Katzung. Basic and Clinical Pharmacology. 2017. McGraw Hill Education
8. Ohmura H, Akai M, et al. Influence of Bolus of Thiopental Sodium on Respiratory and Cardiovascular Function under General Anesthesia in the horse. 2002. J Equine Sci. Vol 13 (4):p 123-126
9. Shukla A. Intraoperative bronchospasm with thiopental. Indian J Anaesth. 2010;54(2):181–182. doi:10.4103/0019-5049.63646
10. EMC. Thiopental powder for solution for injection. Jan 2020. https://www.medicines.org.uk/emc/product/665/smpc
11. EMC.Thiopental Injection. Jan 2018. https://www.medicines.org.uk/emc/product/62/smpc
12. WHO. Thiopental sodium. The International Pharmacopoeia. Ninth Edition, 2019.
13. Liverpool Hospital. ICU Guideline : Pharmacology Thiopentone. June 2013.

Formulasi Thiopental
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Rapid Sedation atau Rapid Tranquilizer untuk Pasien Gaduh Gelisah
    Pilihan Obat Rapid Sedation atau Rapid Tranquilizer untuk Pasien Gaduh Gelisah
  • Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
    Manfaat dan Risiko Preoksigenasi pada Induksi Anestesi
  • Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
    Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
Diskusi Terkait
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dibalas 24 April 2025, 10:20
Buku Terbaru Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi
Oleh: dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
2 Balasan
Promosi sedikit nih dok, Temukan Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi seharga Rp75.000. Dapatkan sekarang juga di Shopee! https://id.shp.ee/A7pCng2
dr. Musdalifah Rifai
Dibalas 04 Juni 2023, 05:48
Menggigil apakah salah satu efek samping post anastesi spinal
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
1 Balasan
Alodokter! Ijin bertanya, sy ada pasien usia 56 tahun dengan post nekrotomi hari ke 5. Pasien masih sering sering menggigil saat sore menjelang malam tanpa...
dr.Surya
Dibalas 29 Januari 2023, 22:27
Pilihan obat dan dosis untuk sedasi pasien anak dan neonatus
Oleh: dr.Surya
4 Balasan
Izin bertanya dok. Untuk pasien anak maupun neonatus yang datang dengan desaturasi dan tidak perbaikan dengan terapi oksigen. Sehingga, perlu di lakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.