Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Thiopental
Penggunaan thiopental sodium atau pentotal pada kehamilan masuk dalam kategori C berdasarkan FDA dan A berdasarkan TGA. Golongan barbiturat, termasuk thiopental, tidak dapat diberikan pada ibu hamil karena dapat menyebabkan abnormalitas janin. Thiopental diekskresikan di dalam air susu ibu, sehingga penggunaannya hanya jika manfaat lebih tinggi daripada risiko.
Penggunaan pada Kehamilan
Thiopental masuk kategori C berdasarkan Food and Drug Administration (FDA). studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[5]
Sementara, Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukan thiopental ke dalam kategori A. Obat ini telah dikonsumsi oleh banyak ibu hamil tanpa adanya peningkatan frekuensi malformasi ataupun efek berbahaya baik langsung maupun tidak langsung terhadap janin.[6]
Golongan barbiturat telah terbukti menyebabkan insidensi abnormalitas pada janin. Manfaat dan risiko harus dipertimbangkan secara hati-hati, di mana obat hanya berikan pada kondisi mengancam jiwa atau penyakit serius dan tidak ada pilihan obat lain. Penggunaan barbiturat pada trimester akhir kehamilan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan gejala withdrawal pada bayi.[15-17]
Pada bayi yang terpapar obat ini dalam jangka panjang di masa kehamilan, dapat mengalami sindrom withdrawal akut, berupa kejang dan hiperiritabilitas saat kelahiran atau onset tertunda hingga 14 hari. Penggunaan barbiturat selama proses kelahiran juga menyebabkan depresi napas pada neonatus, khususnya bayi prematur, akibat fungsi hepar yang belum matur.[15-17]
Penggunaan thiopental pada kehamilan memerlukan penyesuaian dosis. Dosis yang diperlukan cenderung lebih rendah. Dosis thiopental 17% lebih rendah untuk hipnosis, dan 18% lebih rendah untuk dosis anestesi. Penelitian lain menyebutkan bahwa thiopental dapat digunakan pada operasi sesar dengan general anestesi, meskipun tidak lebih baik daripada penggunaan propofol.[15,16,17]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Thiopental diekskresikan di dalam air susu ibu, tetapi dalam jumlah sangat kecil. Konsentrasi thiopental pada ASI adalah 5,4 mg/kgBB dan pada kolostrum sebanyak 5,0 mg/kgBB setelah induksi anestesi, yang diukur 36 jam pascaoperasi.
Tidak ada data yang menunjukkan perlunya waktu tunggu sebelum melanjutkan proses menyusui pada ibu setelah mendapatkan thiopental. Proses menyusui dapat langsung diteruskan setelah ibu sadar penuh dari anestesi umum.[18,19]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini