Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Alitretinoin
Penggunaan alitretinoin pada kehamilan tidak diperbolehkan karena alitretinoin memiliki efek teratogenik dan embriotoksik. Penggunaan alitretinoin pada ibu menyusui juga tidak disarankan karena diduga dapat menyebabkan toksisitas pada bayi.[5,9,10,12]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan alitretinoin pada kehamilan menurut Food Drugs Administration (FDA) masuk dalam kategori D. Dalam uji klinis alitretinoin telah terbukti memiliki efek teratogenik dan embriotoksik. Alitretinoin belum dideskripsikan oleh Therapeutic Good Administration (TGA). Penggunaan alitretinoin selama kehamilan tidak dianjurkan.
Alitretinoin, seperti retinoid lainnya, bersifat teratogenik. Pasien wanita usia subur yang berisiko hamil harus dikonseling dengan jelas dan memulai program pencegahan kehamilan sebelum memulai terapi alitretinoin. Pasien perlu diberikan satu metode kontrasepsi yang andal, dan idealnya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi kedua.
Metode kontrasepsi harus dimulai 1 bulan sebelum memulai terapi alitretinoin dan dilanjutkan selama terapi hingga 1 bulan setelah menghentikan alitretinoin. Tes kehamilan perlu dilakukan sebelum memulai terapi alitretinoin dan setiap bulan selama pengobatan hingga 1 bulan setelah penghentian pengobatan.[5,9,10,12,30]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum diketahui apakah alitretinoin dikeluarkan ke ASI atau tidak. Penggunaan pada ibu menyusui tidak dianjurkan karena alitretinoin bersifat lipofilik sehingga sangat mungkin dapat masuk ke dalam ASI. Penggunaan alitretinoin pada ibu menyusui memiliki potensi efek samping pada bayi sehingga penggunaannya pada ibu menyusui tidak dianjurkan.[5,9,10,12,30]