Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Glibenclamide
Penggunaan glibenclamide pada kehamilan masuk dalam Kategori B oleh FDA dan Kategori C oleh TGA. Pada ibu menyusui, glibenclamide dikeluarkan ke ASI.[4,7,12]
Penggunaan Pada Kehamilan
Penggunaan glibenclamide pada kehamilan masuk dalam Kategori B berdasarkan FDA. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[4]
Sementara itu, TGA memasukkan glibenclamide dalam Kategori C. Obat-obatan yang karena efek farmakologisnya telah menyebabkan atau diduga menyebabkan efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi. Efek ini mungkin reversibel.[7]
Sebuah meta analisis yang mengevaluasi 41 studi dengan total 7703 pasien diabetes gestasional menunjukkan bahwa glibenclamide berkaitan dengan kejadian hipoglikemia neonatus yang lebih tinggi dibandingkan insulin.[11]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
Data terbatas menunjukkan bahwa kadar glibenclamide dalam ASI rendah dan dapat diabaikan. Meski demikian, lakukan pemantauan pada bayi yang disusui terkait tanda-tanda hipoglikemia seperti gelisah, kantuk yang berlebihan, sulit disusui atau diberi makan, kejang sianosis, apnea, atau hipotermia. Periksa kadar glukosa darah bayi yang disusui jika hipoglikemia dicurigai.[12]
Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna