Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Glibenclamide general_alomedika 2022-11-01T09:18:35+07:00 2022-11-01T09:18:35+07:00
Glibenclamide
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Glibenclamide

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Efek samping glibenclamide yang perlu diwaspadai adalah hipoglikemia. Efek hipoglikemia dapat dipicu interaksi dengan berbagai obat, termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), sulfonamid, chloramphenicol, probenecid, dan monoamine oxidase inhibitor (MAOI).[4,10]

Efek Samping

Efek samping glibenclamide meliputi efek samping metabolik, gastrointestinal, dermatologi, dan hematologi.

Metabolik

Semua obat golongan sulfonilurea berpotensi menyebabkan hipoglikemia berat. Pemilihan pasien, penentuan dosis, dan instruksi pemberian obat sangat penting untuk menghindari episode hipoglikemia. Risiko hipoglikemia lebih tinggi pada pasien dengan insufisiensi renal, insufisiensi hepar, lansia, malnutrisi, insufisiensi adrenal, defisit kalori, pasca olahraga berat, dan terapi kombinasi.

Kasus hiponatremia juga telah dilaporkan terjadi pada pemberian sulfonilurea, termasuk glibenclamide.[1,3,4,10]

Gastrointestinal

Efek samping gastrointestinal dapat berupa mual, rasa penuh di epigastrium, dan heartburn. Umumnya efek samping tersebut berkaitan dengan dosis dan dapat hilang setelah dosis dikurangi. Efek samping lainnya yang lebih jarang adalah cholestatic jaundice dan hepatitis.[1,3,4,10]

Dermatologi

1,5% pasien pada studi klinis mengalami reaksi alergi pada kulit, seperti pruritus, eritema, urtikaria, dan erupsi makulopapular atau morbiliformis. Reaksi tersebut dapat bersifat transien dan menghilang meskipun glibenclamide diteruskan. Jika reaksi kulit menetap, hentikan obat.[1,3,4,10]

Hematologi

Sulfonilurea dapat menyebabkan leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik, dan pansitopenia. Kasus anemia hemolitik berat dilaporkan terjadi pada pasien dengan defisiensi Glukosa-6-Fosfat-Dehidrogenase (G6PD).[1,3,4,10]

Reaksi Kardiovaskular

Beberapa studi menyatakan bahwa sulfonilurea berpengaruh terhadap fungsi jantung dan dapat berhubungan dengan hasil yang lebih buruk pada infark miokard. Hal ini diduga karena ada interaksi dari sulfonilurea dengan sel otot jantung karena terdapat reseptor isoformis dari sulfonilurea pada sel otot jantung dan otot polos. Glibenclamide menghambat efek kardioproteksi yang dipicu oleh iskemik karena interaksi dengan kanal kalium ATP di mitokondria.[1,3,4,10]

Reaksi Lain

Reaksi lain yang dapat timbul adalah :

  • Fluktuasi gula darah dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan
  • Reaksi alergi selain kulit, seperti angioedema, atralgia, mialgia dan vaskulitis

  • Peningkatan berat badan[1,3,4,10]

Interaksi Obat

Interaksi obat dengan glibenclamide dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau mengganggu kontrol glikemik.

Peningkatan Risiko Hipoglikemia

Efek hipoglikemia dapat dipicu akibat interaksi dengan beberapa obat antara lain:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, indomethacin, dan diklofenak

  • Sulfonamid, seperti sulfadiazine dan sulfamethizole
  • Antibiotik: gatifloxacin, pentamidine, quinine, chloramphenicol

  • Probenecid
  • Monoamine oxidase inhibitor (MAOI) seperti phenelzine dan selegiline

  • Penyekat beta adrenergik, seperti atenolol dan propranolol[1,3,4,10]

Peningkatan Risiko Hiperglikemia

Efek hiperglikemia dapat dipicu akibat interaksi dengan beberapa obat antara lain:

  • Thiazide, seperti hydrochlorothiazide

  • Kortikosteroid, seperti prednison

  • Phenothiazine, seperti chlorpromazine dan fluphenazine

  • Hormon, seperti kontrasepsi oral
  • Phenytoin
  • Isoniazid[1,3,4,10]

Bosentan

Glibenclamide berinteraksi dengan bosentan dengan cara menurunkan kadar obat satu sama lain dan meningkatkan efek toksik satu sama lain, serta terjadi peningkatan risiko kenaikan enzim liver.[1,3,4,10]

Asam Aminolevulinik

Penggunaan glibenclamide dengan asam aminolevulinik dapat meningkatkan toksisitas satu sama lain. Penggunaan dengan asam aminolevulinik dapat meningkatkan risiko fotosensitisasi.[1,3,4,10]

Eluxadoline

Penggunaan dengan eluxadoline dapat meningkatkan kadar eluxadoline.[1,3,4,10]

Etanol

Penggunaan dengan etanol dapat mengganggu kontrol gula darah dan risiko terjadi reaksi disulfiram-like, yaitu reaksi hipersensitivitas yang ditandai dengan takikardia dan flushing.[1,3,4,10]

Fluvastatin

Penggunaan bersama fluvastatin dapat meningkatkan kadar glibenclamide dengan mengganggu metabolisme di hepar dan usus (CYP3A4).[1,3,4,10]

Ivacaftor

Penggunaan bersama ivacaftor meningkatkan kadar glibenclamide.[1,3,4,10]

Rifampicin

Penggunaan glibenclamide bersama rifampicin dilaporkan menyebabkan perburukan dari gula darah puasa dan post-prandial.[1,3,4,10]

Tabel 1. Obat yang Berinteraksi Dengan Glibenclamide

Obat Efek Interaksi Potensi Risiko
ACE inhibitor Potensi menurunkan glukosa darah Hipoglikemia
Acetazolamide Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Adrenalin (epinefrin) dan agen simpatomimetik lainnya Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Alkohol Mengganggu kontrol gula daraj Hiperglikemia
Steroid anabolik dan hormon pria Potensi menurunkan glukosa darah Hipoglikemia
Barbiturat Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Beta blocker Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Biguanida Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Bosentan Meningkatkan enzim hepar Kontrol glukosa plasma tidak tepat
Calcium channel blocker Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Chloramphenicol Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Siklosporin Meningkatkan konsentrasi plasma siklosporin Toksisitas siklosporin meningkat
Cimetidine Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Clarithromycin Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Clonidine Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Colesevelam Pengurangan absorpsi glibenclamide dari saluran cerna Kontrol glukosa plasma tidak tepat
Kortikosteroid Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Derivat kumarin Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Potensiasi atau melemahkan efek derivat kumarin Pemberian dosis derivat kumarin tidak tepat
Siklofosfamid Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Diazoxide Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Disopyramide Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Diuretik Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Fenfluramine Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Fenyramidol Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Fibrat Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Fluoxetine Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Glukagon Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Guanethidine Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Tanda regulasi adrenergik terhadap hipoglikemia dapat berkurang atau hilang Kontrol glukosa plasma tidak tepat
Antagonis receptor H2 Potensiasi atau melemahkan efek penurunan glukosa darah Kontrol glukosa plasma tidak tepat
Heparin Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Ifosfamide Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Insulin Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Isoniazid Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Sulfonamid long-acting

Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Monoamine oxidase inhibitor Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Miconazole Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Asam nikotinat (dosis tinggi) Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Estrogen Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Antidiabetik oral lainnya Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Oxpentifylline Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Oxyphenbutazone Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Derivat phenothiazine Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Phenytoin Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Fosfamid Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Probenecid Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Progestogen Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Antibiotik kuinolon Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Rifampicin Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Hormon tiroid Melemahkan efek penurunan glukosa darah Peningkatan glukosa darah
Cotrimoxazole Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Tetrasiklin Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia
Tritoqualine Potensiasi efek penurunan glukosa darah Hipoglikemia

Sumber: dr. Krisandryka Wijaya, Alomedika, 2022.[1,3,4,10]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Nathania S. Sutisna

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3488, Glyburide. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Glyburide. Accessed Oct. 13, 2022.
3. Hardin MD, Jacobs TF. Glyburide. [Updated 2022 Jun 22]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545313/
4. Drugs.com. Glyburide. 2021. https://www.drugs.com/monograph/glyburide.html
10. Medscape. Glyburide. 2022. https://reference.medscape.com/drug/diabeta-glynase-glyburide-342714

Indikasi dan Dosis Glibenclamide
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Diabetes Mellitus Tipe 2 - Telaah Jurnal
  • Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
    Suplementasi Serat Bagi Kesehatan
  • Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
    Perlukah Memberi Metformin untuk Pasien Prediabetes
  • SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2
    SGLT2-Inhibitor: Lebih Dari Sekedar Terapi Diabetes Tipe 2

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
Dibalas 17 Februari 2025, 10:29
Penggunaan Obat Diabetes pada pasien DM Tipe 2 dengan Insulin selama Bulan Ramadhan
Oleh: dr.Twyta Hakim Wening Kalbu
1 Balasan
Alo dok, izin bertanya. Pada pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang rutin menggunakan insulin 4x/hari bagaimana penyesuaian dosis pada saat Bulan Ramadhan jika...
dr.Qanita Andari
Dibalas 05 November 2024, 11:02
Terobosan Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus!
Oleh: dr.Qanita Andari
2 Balasan
ALO Dokter,Mengelola diabetes melitus tipe 2 memerlukan pendekatan menyeluruh, salah satunya melalui modifikasi diet. Makanan rendah glikemik indeks seperti...
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 07 September 2024, 15:48
Pasien 26 tahun dengan DM tipe 2 dan TB paru kasus baru
Oleh: dr.Rahayu Mentari
5 Balasan
Lk usi 26 th , mengeluh kan batuk berdahak kurang lebih 3 bulan.. kringat malam (-), bb turun (-), nafsu makan tetap, kontak dgn px tb paru menurut pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.